Chapter 25

59.8K 6.3K 478
                                    

'Tetap kayak gini, ya? Gue butuh lo'

****


Duduk di bawah pohon menikmati angin yang berhembus cukup kencang.

Siang ini, hampir seluruh peserta camp beristirahat dari semua kegiatan.

Liam dengan santai merebahkan kepalanya di atas kaki Raden yang asik berselonjoran.

"Kalian beneran kuliah ke Amrik?" Liam kembali melemparkan pertanyaan yang sama untuk kesekian kalinya.

"Iya," Raden menjawab tanpa beban.

"Kenapa? Lo nggak sanggup?" tanya Keanu.

"Ck! Songong!" sungut Liam mengepalkan tangannya ke arah Keanu. Ia sadar, otaknya memang paling miris diantara ketiga sahabatnya, tapi tekad dan usaha bisa membantu untuk mencapai keinginan itu agar terwujud. Ya, Liam sudah bertekad untuk terus bersama bersama ketiga sahabatnya, meskipun nantinya kampus mereka akan berbeda, tapi setidaknya mereka masih bisa bersama.

"Bosen," keluh Keanu ikut rebahan di samping Liam.

"Main game yok!"

"Game apa?" Zahra terlihat tertarik lalu menutup buku yang sedang ia baca.

"Kita bagi dua tim. Ken sama Mas, Ara sama gue," usul Liam, dua orang yang rebahan tadi sudah duduk tegap.

"Game pertama, tebak gaya."

Keempat orang itu duduk saling berhadapan dengan jarak yang lumayan jauh.

"Dalam game ini, dibutuhkan kekompakan tim. Aturan pertama, satu orang menebak, sedangkan satu lainnya memperagakan kalimat atau kata yang diberikan oleh tim lawan. Orang yang bertugas sebagai peraga dilarang mengeluarkan suara. Dimengerti?" Liam mengakhiri penjelasannya dengan pertanyaan, berlaga bak seorang guru yang sedang menjelaskan sebuah materi pada anak didiknya.

Ketiga pendengar itu kompak mengangguk paham.

"Mas, suit." lagi, Liam memerintahkan.

Permainan di mulai, kali ini di mulai okeh tim Keanu dan Raden, sedangkan Liam dan Zahra giliran berikutnya, tim Zahra diberi nama Banteng merah. Jangan heran, karena itu usulan dari Liam.

"Yam, lo jangan sampai makan uang bansos ya." pesan Keanu prihatin melihat wajah masam milik Zahra.

"Lo kira partai?!"

"Lah, kan emang."

"Kapan mainnya?" jengah Zahra. Kalau tidak dilerai, dua orang itu akan berdebat tanpa henti.

"Ayo mulai!" ujar Liam semangat. Kali ini, Keanu bertugas sebagai peraga, karena seorang Raden Irgaza Kaysaf tidak mungkin mau melakukan hal konyol dengan melekuk kan tubuh berototnya dengan berbagai macam gaya aneh.

Raden sudah berdiri menghadap Keanu, di samping kanannya sudah berdiri Zahra, sedangkan di belakangnya, Liam berdiri dengan mengangkat sebuah kertas berisi kata yang harus di tebak.

"Clue-nya, hewan di darat," kata Liam menurunkan kertas. Keanu langsung memperagakan itu, Raden memperhatikan sahabat gilanya yang sedang bergerak tak karuan, membuat Raden terdiam kaku. Entah apa yang diperagakan pria itu.

"Lo ngapain?" Raden bertanya lirih.

"Ayo Mas, tebak." Zahra sudah menahan tawanya mati-matian melihat ekspresi Keanu dan Raden bergantian.

Double Z [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang