Chapter 31

58.8K 7.4K 1K
                                    

'Nggak gratis'

****

Memasuki kamarnya dengan kesal karena jengkel dengan Meira, malah disuguhi ketiga manusia yang tak tau malu, dan sayangnya itu adalah sahabatnya sendiri.


Keadaan kamarnya masih cukup rapi. Hanya ada bungkus snack berserakan di atas meja dan botol minuman kaleng yang kosong. Jangan lupakan beberapa paper bag yang terletak di pojok sofa.

Dan lihat kedua Dugong itu, dengan santai berleha-leha di atas ranjangnya.

"YA!" teriak Zahra kesal.

"Astagfirullah!" Keanu terduduk dengan linglung.

"Eh anj*ing!" latah Liam membuat Keanu mendelik.

"Istighfar bego! Ngapain ngomong kotor?!" kesalnya memukul kepala Liam.

"Ck! Ribut!" kesal Raden yang asik menonton dipojok ruangan. Ada mini teater di sana. Sebuah televisi kecil dan sofa setengah lingkaran, tak lupa meja kecil untuk menyimpan cemilan dan minuman.

"Kalian ngapain di sini?" decak Zahra pusing. Ada tiga golongan yang berani masuk ke dalam teritorinya tanpa izin, mbok Mirna yang bertugas membersihkan kamarnya jika ia sedang malas, ketiga sahabatnya yang tak punya malu ini, dan terakhir Zahwa yang suka nyelonong meskipun dilarang.

"Rebahan,"

"Nonton," sahut ketiganya serentak.

Tiba-tiba Liam berteriak heboh, "Aaaa, Ara ku sayang... Gue kangen banget!" ujarnya riang sambil merentangkan tangan, membentuk gestur ingin menghampiri Zahra yang masih berdiri.

Tapi sebelum Liam bangun, Raden sudah melemparkan bantal sofa dengan keras hingga pria itu jatuh terbaring karena belum siapa.

"Menjijikan," desis Raden merinding.

"Ck! Sirik aja liat orang seneng," kesal Liam setelah menyingkirkan bantal sofa dari wajahnya.

Zahra menyimpan barang bawaannya, membersihkan bungkus snack dan kaleng minuman lalu membuangnya.

"Lo nggak mau mandi dulu, Ra?" celetuk Keanu saat melihat Zahra malah asik menata kertas.

"Bentar,"

"Perlu air dingin, hangat atau panas, Ra?" Liam bertanya.

"Emang lo mau ngapain?" tanya Raden.

"Buat siram ke lo pada!"

"Stres,"

"Atau perlu gue bawain air Jordan buat lo mandi?" pekik Liam setelah melihat pintu kamar mandi tertutup.

"Punya temen kok otaknya sebleng gini," keluh Keanu tak habis pikir.

"Gini-gini juga gue banyak yang mau," sahut Liam menyugar rambutnya sok ganteng, tapi emang ganteng.

"Lo tau, kan, kenapa lo juga ikutan terkenal?" tanya nya pada Keanu.

Anggukan semangat dari Keanu membuat Raden ikut menaikkan alisnya bertanya.

"Yang pertama dan yang paling utama, gue pinter. Yang kedua, anaknya Papa Arman, yang ketiga, karena gue ganteng,"

"Ada yang kurang,"

Double Z [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang