31 | Mengetahui lebih dalam

1K 75 5
                                    

HAPPY READING
Tandai Jika ada Typo!

Karena baru update lagi, jdi klo lupa jalan ceritanya bisa ngulang part sebelumnya ya. karena Author sevelum ngetik juga baca ulang hehe. Maapin:)
______________________________________

"Thanks" Ucap Kesya begitu mereka sampai rumahnya. Memang tak lama setelah melihat gambar itu, Kesya langsung meminta untuk pulang begitu Kevin turun dari kamarnya. Kesya tak tau kenapa, ia merasa sedang tidak mood saja.

Kevin menahan tangan Kesya. "Kenapa?" Tanyanya bingung. Karena sedari tadi Kesya diam saja. Memang biasanya meraka diam-diam an, tapi kali ini berbeda. Jika Kevin bertanya, Kesya hanya menjawab sekenanya. Jika biasanya Kesya menjawab dengan nada ketus dan jutek, kali ini Kesya hanya menjawab singkat dan malas. Persis seperti orang yang tidak mau diajak bicara.

"Gue?" Tunjuk Kesya pada dirinya sendiri. Kevin hanya mengangguk mengiyakan.

"Emang gue kenapa?" Tanya Kesya balik

Kevin menatap Kesya dengan intens "Lo banyak diam"

"Biasanya kan emang diem" kilah Kesya

"Tapi diam kali ini berbeda" jujur Kevin, ia benar-benar merasa kalau dibalik diam Kesya ada alasannya. Tapi ia tak tau itu apa.

"Udah ah gue masuk dulu, bye" Kesya langsung pergi begitu saja.

Kevin menatap Punggung Kesya dengan penuh tanda tanya. Banyak pertanyaan dikepalanya yang sulit dijabarkan. Ia merasa aneh, tapi ia tak tau apa yang aneh. Apakah hanya perasaannya saja?

Kesya mengintip kecelah gorden jendela rumahnya. Ternyata Kevin sudah bersiap ingin pulang.

Huff..

Kesya mendesah lega, dia cukup lelah dengan perasaannya. Entah rasa apa ini, yang jelas dia merasa aneh setelah  mengetaui Kevin menggambar wajah seorang gadis.

"Ini bahaya, gue gak boleh kaya gini. Gue bertingkah kaya orang yang cemburu. Padahal gua gak ada hak apa apa" Batinnya

"Woy!" Sentak seseorang membuat Kesya yang sedang melamun langsung tersentak kaget.

"Apaan si" Kesal Kesya pada orang itu yang tak lain adalah Kakaknya, Ratih.

Ratih menatapnya dengan tatapan yang tajam "Enak ya bolos sama doi gue" sindir Ratih

"Cih, ngarep" Desis Kesya pelan yang tak di dengar oleh Ratih

"Ngomong apaan lo?" Kesya tak menyahutinya, ia lebih memilih untuk pergi ke kamarnya.

"AKH" Pekik Kesya saat rambut belakang nya ditarik.

"Apaan sih?!" Sentak Kesya seraya menghempaskan tangan Ratih dari rambutnya.

"Enak banget lo langsung nyelonong gitu aja, gak sopan tau gak!"

Cih, Ngapain juga gue harus sopan sama dia.

Karena moodnya sedang tidak baik, Kesya memilih untuk mengabaikannya.

"Heh Kesya, gue lagi ngomong ya!" Kesal Ratih saat melihat adiknya pergi begitu saja.

Sial, tuh anak emang gak pernah kedapetan akhlak.

Merasa diabaikan, Ratih langsung mengadu pada mamahnya yang sedang di dapur "MAMAH! LIAT TUH KESYA BOLOS LAGI" Adu Ratih dengan sediki teriak pada Mamahnya, Amel.

Cih tukang ngadu

"Ya Ampun Kesya!"

"UDAH MAH HUKUM AJA GAUSAH KASIH UANG JAJAN" kompor Ratih dengan nada yang masih ditinggikan. Ratih Memang sengaja, sengaja agar Kesya dapat mendengarnya.

Cowok Cuek VS Cewek CuekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang