[ON GOING]
Baca aja dulu, awalnya agak prik. Kesananya enggak kok haha
"Hanya dengan sifat yang sama,mereka bisa menjalani hubungan walaupun sifat nya yang sama sama CUEK"
Dua insan memiliki sifat yang sama akankah bersatu?
Dua jalur yang sejajar...
Karena malem ini banyak notifikasi muncul, Author Up sekarang juga hehe. Thanks yang udah baca cerita yang masih acak-acakan ini.
Sorry kalo kemalaman:)
HAPPY READING Tandai jika ada Typo!
______________________________________
Ting!
Ting!
Ting!
Kesya baru saja menyalakan data HP-nya, langsung saja banyak notifikasi dari berbagai medsos yang ia punya. Biasanya tidak sebanyak ini, karena Kesya tipe orang yang menjaga privasinya. Tapi saat ia dimasukkan ke grup kelas, semua teman kelasnya men chatting-nya. Bahkan kelas lain pun banyak yang men chatting-nya. Untuk di save pastinya. Rata-rata kaum adam sih yang nge chatting untuk di save, sisanya banyak kaum hawa yang memakinya entah karena apa. Tapi Kesya tidak memperdulikan nya.
Kesya membuka WhatsApp nya, ada sekitar 50 nomor asing yang men chatting-nya. Kesya mengabaikannya, matanya beralih ke nomor yang pernah men chatting-nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Masih ingatkah dengan pesan di atas? Kalau lupa kalian bisa cek di part 16. Ternyata yang mengirim pesan itu adalah Kevin. Esoknya saat Kesya ingin berangkat ke sekolah, ternyata Kevin sudah berada di depan rumahnya. Dan Sekarang nomor itu kembali men-chat nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pesan Kesya hanya dibaca saja. Cih menyebalkan.
Kesya masin berdiam di kasurnya tanpa ada niat untuk bersiap-siap seperti apa yang Pria itu suruh, ia rasa pria itu hanya pura-pura.
1 jam sudah berlalu dan Kevin masih belum datang.
Tuh kan cuman bohongan.
Eh ngapain juga gue nungguin dia
Enggak, gue gak nungguin ya! Gue cuman takut dia beneran kesini aja. Walaupun nanti kesini gue bakal usir kok.
