Jumat, 25 Agustus 2023.
(Tiga hari...)
(Apa yang bisa aku kerjakan dalam tiga hari ini...?)
Theta yang berpikir tidak akan bisa menginvestigasi seisi sekolah lagi kini justru mendapat izin penuh dari Lisa dengan tetap menyamar sebagai Psikiater, namun dengan catatan ia boleh kembali lagi setelah tiga hari dari kejadian kemarin, tepatnya pada hari Senin nanti.
Subuh ini Theta sudah terbangun dari tidur panjangnya. Ia bangkit dan menenangkan diri hingga perasaannya cukup damai. Sementara Kyou tampak sibuk memperbaiki sesuatu yang tidak bisa ia lihat dengan jelas dari sudut penglihatannya.
"Hei, kapan terakhir kali kau tidur?" Tanya Theta menebak kondisi Kyou.
"Menurutmu?" Balas Kyou seketika menghadap ke arah Theta dengan kedua matanya yang seperti habis dihajar orang.
"Mmm... lupakan." Jawab Theta langsung paham.
Selang beberapa menit, Kyou menghela nafasnya sejenak dan mencoba berbicara dengan Theta.
"Sepertinya semalam banyak hal yang terjadi. Baru pulang saja kau sudah tertidur pulas tanpa berkata apa pun." Kata Kyou sambil mengotak-atik barang-barang di hadapannya.
"Ya...." Jawab Theta pelan kembali ke alas tidurnya.
"Apa semuanya baik-baik saja? Apa tidak ada korban jiwa? Apa kau justru dipecat setelah semua itu terjadi?" Tanya Kyou menggebu-gebu. "Ceritakan saja, aku tahu ini berat bagimu, dan kau bilang ini menyangkut nyawa orang banyak. Tentu hal ini membuatku penasaran dengan apa yang terjadi."
Kyou menunggu cerita dari Theta, namun tidak sedikit pun perkataan yang keluar dari mulutnya. Penasaran Kyou bangkit dan melihat ke arah Theta yang ternyata sudah kembali tidur dengan nyenyak. Kyou hanya menggeleng-geleng kepala, ternyata ia diabaikan sedari tadi.
"Kau tertidur karena pekerjaanmu, sementara aku tidak bisa tidur karena pekerjaanku. Menyebalkan...." Keluh Kyou kembali mengotak-atik barang-barangnya.
***
Theta terbangun kembali dari tidurnya. Dengan pandangan matanya yang masih sedikit buram, ia melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan sekitar jam 10 pagi. Tidak langsung bangkit, ia menatap langit-langit dan memikirkan kembali tindakan apa yang mesti ia lakukan selanjutnya. Namun tidak lama, badannya terasa ditendang-tendang pelan oleh Kyou.
"Woi bangun! Jangan tidur terus. Bantu aku kerja sini." Keluh Kyou dengan suara meninggi.
"Aku sedang memikirkan apa langkah berikutnya." Kata Theta menatap langit-langit datar.
"Kau belum ada cerita apa yang terjadi semalam. Tapi apa pun itu bukan berarti kau bisa bermalas-malasan di tempat orang lain tanpa membantunya sama sekali." Kata Kyou kembali menendang-nendang.
"Oke... oke...." Kata Theta merasa harus tahu diri, ia pun perlahan bangkit dari tempat ia tidur dan langsung ke kamar mandi.
Usai Theta mandi dengan cepat, ia menatap cermin wastafel di hadapannya. Ia berpikir memang sebaiknya ia menerima saran Lisa untuk istirahat terlebih dahulu dari masalah ini. Di samping lengan kirinya yang masih terasa sakit, ia rasa sebenarnya tiga hari juga bukanlah waktu yang lama.
Theta yang keluar dari kamar mandi baru tersadar kalau di lantai sudah penuh barang-barang berupa dua printer, proyektor, controller game, dan motherboard beserta monitor tabung jenis lama. Kini ia paham apa yang Kyou kerjakan semalaman, yang merupakan bagian pekerjaan tambahannya sebagai tukang perbaikan barang terkait komputer dan sejenisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faith in You : The Seeker
FantasyKehidupan yang kamu dambakan itu... Dengan mudahnya lenyap tepat di hadapanmu, Tidak ada harganya lagi. Frustrasi? Depresi? Bukan... Kata-kata tidak dapat mewakili perasaanmu kala itu, Bisa hidup setelah semua itu terjadi pun... Sungguh merupakan su...