PART 9

1.4K 208 2
                                    

Hari pertama di Jerman tidak buruk bagi Renjun, dia sudah mendapatkan teman setidaknya. Belum lagi makanan di Jerman tidak buruk juga dilidah Renjun, jadi masih cocok saja.

Kuliah akan dimulai seminggu lagi, Renjun sudah mempersiapkan apa saja yang jadi kebutuhannya untuk perkuliahan nanti. Renjun belum membuka ponsel sejak kemarin.

Tubuhnya terlalu lelah dan langsung tidur setelah sampai di apartemen yang dibelikan ayahnya. Mengenai apartment, tempat ini sangat bagus, Renjun suka dengan temanya.

Dan juga apartemen ini sangat lega, mungkin bisa ditinggali sampai 5 orang. Dihari pertamanya renjun berniat untuk merapikan barang-barang bawaan nya.

Ah iya, dan yang lebih bikin Renjun terkejut adalah, ketika sampai di apartemen dia menemukan sebuah kunci mobil dan surat disana. Disurat itu menunjukan kepemilikan mobil itu diatas namakan Renjun, ayahnya yang membelikannya selagi Renjun tinggal di Jerman.

Siang ini Renjun makan bersama dengan teman satu gedung apartemennya. Mereka sudah terlihat sangat akrab walaupun belum pas 1 hari mereka bertemu.

Lelaki berdarah Korea-Kanada itu mudah sekali bergaul, dia tidak segan-segan mengajak Renjun kesana-kemari untuk melihat keindahan di negara fatherland.

Oh, namanya Mark Lee. Dia adalah kakak tinggat Renjun nanti, dia juga masuk jurusan musik dibagian alat musik berbeda dengan Renjun yang masuk jurusan musik dibagian vocal.

Untuk lebih akrab, Mark Lee menyarankan Renjun untuk memanggilkan dengan sebutan Hyung. Dan sejak tadi Mark juga tidak bosan-bosannya bercerita tentang GMU yang memang semenakutkan itu.

"Pembulian di GMU emang udah gak bisa di tolerir lagi, bahkan dosen-dosen aja sampai angkat tangan buat nanganin kasus pembulian ini"

"Tapi itu serius? Padahal GMU keliatan univ yang baik-baik aja" Ucap Renjun lalu meminum orange Juice miliknya.

Mark mengangguk, "Temen seangkatan gue, dia dibuli abis-abisan karena dia ada someting sama kakaknya. Padahal kalo menurut gue, anak itu gak salah apapun, yang salah kakaknya suka menyalahkan semuanya ke temen gue itu, mereka dari keluarga yang bisa dibilang kaya dan keluarga baik-baik. Tapi sayang aja kalo kelakuannya kayak gitu"

Renjun mencerna kalimat Mark barusan, "Berasal dari keluarga baik-baik, tapi kalo kelakuannya ngebuli orang sama aja" ucap Renjun.

"Ya begitu, gue pernah mau tolongin orang yang dibuli itu. Eh tapi malah gue ikutan di buli, gak terimalah gue. Akhirnya papi gue dateng ke kampus, tapi sama aja anaknya masih suka ngebuli sampe sekarang"

"Gue gak espek di Jerman segininya" ucap Renjun. Mark mengangguk, "Lo juga jangan cari gara-gara. Kalo ada yang dibuli depan lo biarin aja" ucap Mark.

-||-

Sesampainya di apartemen, Renjun baru membuka ponselnya. Ponselnya memang tidak dibawa saat makan siang bersama temannya karena kehabisan daya.

Dilihatnya ada beberapa pesan baru masuk, ada dari group bersama kembarannya dan juga dari ayahnya. Dia membuka dulu pesan chat dari kembarannya.

PR (4)

Haechan, Jaemin, Jeno, You


Yesterday

Jaemin
| Seriously, Ren?
| Lo sekolah di Jerman?
2.39 PM

Jeno
| Pengen banget jauh-jauh sama kita
2.40 PM

Haechan
| Palingan males dibabuin lagi
2.41 PM

𝐋𝐚𝐬𝐭 𝐧𝐨𝐭𝐞𝐝 ; 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang