Jaehyun sudah berusaha menghubungi anaknya sedari tadi, dia takut anaknya terlambat dan merusak acaranya dengan koleganya.
Bahkan Rose dari tadi sudah bergumam tidak jelas, dia kesal dengan Renjun. Ketiga anaknya sudah menatap jenuh kearah Jaehyun yang masih menghubungi Renjun.
"Pa, jika Renjun memang tidak datang tidak apa. Kita bisa tetap bertemu dengan kolega papa" Ucap Jaemin menghentikan kegiatan Jaehyun mengubungi Renjun.
"Bukan itu yang papa khawatirkan, kalian tidak tau" ucap Jaehyun masih berusaha menghubungi Renjun.
"Sudahlah Jae, mungkin anak itu tidur atau mungkin sedang main bersama temannya" ucap Rose lalu meletakkan ponselnya diatas meja.
Mereka memang sudah berada ditempat pertemuan, bahkan kolega Jaehyun sudah dalam perjalanan menuju tempat yang sudah dijanjikan.
"Dia sudah bilang akan datang, masa iya mendadak tidak jadi" ucap Jaehyun menatap Istrinya sekilas.
"Kamu tau kan jika Renjun memang seperti itu, jadi sudahlah jangan berharap banyak padanya, itu akan sia-sia" ucap Rose, ketiga anaknya yang lain menganggukkan kepalanya.
"Hhh, yasudahlah" ucap Jaehyun lalu menyimpan ponselnya di saku celananya. Dia duduk dibangku sebelah Istrinya.
Tak butuh banyak waktu, sepasangan suami istri dengan 1 Putri mereka datang dan duduk tepat didepan keluarga Jaehyun.
"Gute nacht herr afdal" Ucap Jaehyun menyapa koleganya.
"Gute nacht"
Jaehyun mempersilahkan koleganya yang bernama 'Afdal' untuk duduk. Ketiganya menebarkan senyum manis, sangat mencerminkan keluarga baik-baik.
"Mr. Afdal, apa putrimu tidak ikut?" Tanya Jaehyun karena sepengatahuannya, Koleganya itu mempunyai 2 putri tapi kali ini hanya ada 1.
"Mohon maaf sebelumnya, tapi putri saya tidak bisa ikut. Dia sedang sakit, dan juga Mr. Jeffrey, putra mu satu lagi juga tidak hadir?" Tanya Mr. Afdal pada Jaehyun.
"Ah iya, putra saya mungkin akan datang sebentar lagi" Ucap Jaehyun pada koleganya, si kolega hanya menganggukkan kepalanya.
"Jadi bagaimana, Mr. Jeffrey? Apa sudah setuju dengan kontrak yang waktu itu?" Tanya Mr. Afdal, Jaehyun mengeluarkan map biru dari tas nya lalu diletakkan diatas meja.
"Saya akan menandatanganinya, tapi dengan satu syarat. Saya akan setuju jika Mr. Afdal memenangkan tender maka hasilnya dibagi dua, 50%" Ucap Jaehyun menawarkan atas pembagian hasil lelang.
"Apa itu terlalu tidak menguntungkan di saya dan sangat menguntungkan di Mr. Jeffrey sendiri?" Ucap Mr. Afdal tidak setuju.
"Bukankah saya menyumbangkan 75% biaya untuk lelang? Sedangkan anda hanya 25% nya?" Tanya Jaehyun.
"Ah baiklah jika seperti itu" ucap Mr. Afdal lalu meneguk kopi yang sudah dipesankan oleh Jaehyun.
"Maaf terlambat"
Tiba-tiba saja, Renjun datang bersama dengan seorang perempuan disampingnya. Putra kembar pertama Jung itu langsung membungkukkan badannya pada kolega ayahnya.
"Ayah?" Perempuan disampingnya memanggil kolega ayahnya Renjun dengan sebutan 'ayah' apa mungkin kolega ayahnya Renjun adalah ayah dari Glin ?
"Glin?"
"Dia ayah lo?" Tanya Renjun sedikit berbisik dan dapat anggukan dari Glin sendiri.
"Kamu buat apa disini?" Tanya kolega Jaehyun, Renjun sempat terkejut dengan pertanyaan itu, tapi dia tau bahwa ayahnya seorang yang kasar karena Glin bercerita pada Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐚𝐬𝐭 𝐧𝐨𝐭𝐞𝐝 ; 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧
Random📌 Berganti judul dari "For now and forever" menjadi "Last noted" "Papa adalah alasan Renjun untuk bertahan dan alasan Renjun tidak bertahan adalah Mama"