PART 18

1.3K 169 11
                                    

Menaiki mobilnya menuju salah satu perusahaan property ternama di Korea selatan, akhinya Renjun sampai di gedung bertingkat 5 dengan nama Jung's Company.

Melangkahkan kakinya masuk kedalam sana, lalu membuka masker juga kacamata hitam yang menutupinya. Pandangannya mengedar mencari sosok yang mengundangnya kesini.

"Renjun"

Renjun mengalihkan pandangannya pada orang dibelakangnya, disana ada ayahnya bersama koleganya. Renjun menghampiri ayahnya lalu membungkuk sedikit untuk menghormati.

"Kau putra pertama Jung Jaehyun?" Tanya kolega ayahnya, Renjun mengangguk lalu mengenalkannya dirinya.

"Wajahnya, terlihat tidak asing" Ucap temannya Jaehyun, ayahnya tersenyum tipis, "Renjun menjadi trainee di SMTOWN dan sudah debut, pantas saja jika kau suka melihatnya" Ucap Jaehyun, koleganya hanya mengangguk.

Tak lama acaranya dimulai, ini adalah acara penting bagi Jung's Company karena perusahaan tersebut akan memperkenalkan penerus Jung's Company yang baru, putra kedua Jung Jaehyun.

Disana Jeno sudah berpakaian rapih dengan jas hitam juga dasi yang menggantung di lehernya, menebarkan senyum manis yang membuat siapapun terpesona.

"Dengan ini, saya akan memperkenalkan penerus Jung's Company kedepannya, yaitu anak saya sendiri, Jung Jeno"

Suara tepukan tangan terdengar ketika Jaehyun menyebutkan nama Jeno, Renjun ikut senang kembarannya benar-benar sudah menjadi bagian dari Jung's Company, seperti yang di cita-citakan oleh Jeno sendiri.

Matanya menatap Haechan dan Jaemin yang berada di seberangnya, Jaemin menatap kearahnya lalu tersenyum dan dibalas senyum oleh Renjun, berbeda dengan Haechan, dia tidak menatap Renjun sedikitpun.

Tiba-tiba saja terdengar suara teriakan dari depan gedung perusahaan properti itu, Renjun memejamkan matanya mendengar beberapa kali namanya disebut, dia menatap sekilas kearah ibunya dan mendapat tatapan tajam dari ibunya.

Renjun melangkahkan kakinya menuju bagian depan gedung, teriakan semakin keras ketika Renjun berada didepan orang-orang yang meneriaki namanya.

"Renjun! Renjun!"

"Renjun kau begitu tampan!"

"Renjun ayo berfoto"

"Boleh aku minta tanda tanganmu, Renjun?"

"Renjun, kau sedang apa disini? Apa itu keluargamu?"

"Renjun dimana tempat tinggalmu?"

Renjun menatap kearah ayahnya sekilas lalu meminta ijin untuk pulang terlebih dahulu, dia tidak mau semakin merusak acara kembarannya, setelah mendapat ijin dari ayahnya Renjun pergi menggunakan mobilnya.

Orang-orang yang merupakan penggemar Renjun mengikutinya hingga ia berada di ujung kota, setelah merasa tidak ada yang mengikutinya, Renjun memarkirkan mobilnya di pinggir jalan yang sangat sepi dan sangat jarang dilalui kendaraan.

Memejamkan matanya karena lelah, Renjun takut jika ia pulang akan dimarahi oleh ibunya karena merusak acara pengangkatan jabatan Jeno.

"Hhh, seharusnya dari awal gue emang gak usah dateng, dasar perusak!" Bentaknya pada diri sendiri.

Dia sudah dari jauh-jauh hari mengatur jadwal demi hadir di penaikkan jabatan kembarannya. Tapi mau bagaimana lagi, ia juga telah merusak acara itu.

Renjun memejamkan matanya membayangkan wajah marah ibunya, atau mungkin ayah dan kembarannya juga. Lamunannya terganggu ketika ada yang mengetuk kaca mobilnya.

Dia membuka jasnya dan tinggal kemejanya saja lalu memakai kaca mata bening dan masker demi menyamarkan sedikit wajahnya, Renjun kan tidak tau jika didepan penggemarnya atau bukan.

𝐋𝐚𝐬𝐭 𝐧𝐨𝐭𝐞𝐝 ; 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang