Tatapan murid-murid disekolah menuju pada 4 orang yang baru saja turun dari mobil mewah berwarna putih, tatapan kagum, iri dan juga dengki telah jadi makanan setiap hari untuk 4 orang itu.
3 Orang yang baru saja turun berpenampilan seperti anak brandal, baju dibuka dan hanya memperlihatkan kaus berwarna hitam, tidak memakai dasi, oh dan juga permen karet yang selalu dimakannya.
Berbeda dengan satu orang dipaling kanannya, seseorang berpenampilan seperti anak sekolah pada umumnya, rambut ditata rapi, memakai dasi dan juga sabuk, itu dia si ketua OSIS, Renjun.
Keempat orang itu memasuki kelas yang sama, Renjun duduk dibangku paling pertama sedangkan ketiga lainnya duduk dibelakang dengan earphone yang menyumpal telinganya masing-masing.
Teng Teng Teng. It's classtime, it is expected that all students enter their respective classes. Teng Teng Teng
Bel masuk sudah berbunyi, siswa siswi yang masih berada diluar segera memasuki ruang kelasnya masing-masing. Kebanyakan murid disini adalah siswa yang disiplin jadi Renjun sebagai ketua kelas juga Ketua OSIS tidak ambil pusing untuk mengurus siswa siswi yang jumlahnya ratusan.
Mr.Kun selaku guru Matematika dan juga wali kelas 12 memasuki ruangan mengajarnya, menaruh tumpukan kertas diatas mejanya lalu memanggil Renjun selaku ketua kelas.
"Tolong bagikan hasil ulangan harian," Ucapnya, Renjun mengangguk lalu mulai membagikan hasil ujian kelasnya, Mr.Kun menulis dipapan tulis putih menggunakan spidol dengan tinta berwarna hitam.
KKM = 90
"Yang merasa dibawah KKM tolong maju kedepan" Ucap Mr.Kun. 5 orang siswa maju ke depan.
KKM disekolah mereka memang segitu adanya, sekolah ini memang tidak biasa, disini murid harus mendapatkan nilai paling kecil adalah 90, dan itupun sudah sangat pas dengan Ketentuan Dasarnya.
"5 Orang, hanya ada 5 orang yang dibawah KKM, silahkan maju" Ucap Mr.Kun lagi.
5 Orang itu maju, tak terkecuali 3 dari 4 orang yang tadi pagi begitu dikagumi oleh murid-murid disekolah ini. Kelimanya seakan tidak takut dengan Mr.Kun malah menatap malas kearah wali kelasnya itu.
"Wong Lucas, Huang Guanheng, Jung Jeno, Jung Haechan dan Jung Jaemin. Apa yang kalian tidak mengerti dari pelajaran saya?"
"Tidak ada" Jawab Jung Jeno.
"Lalu?"
"Seharusnya Mr bisa memaklumi, nilai kita hanya 1 point dibawah dari ketentuan Dasar" ucap Jung Haechan.
"Kalian tau bukan ketentuan harus diikuti, maka dari itu saya bertanya, apa yang kalian tidak mengerti? Jika kalian mengerti, 50 soal dalam 30 menit akan terjawab dengan benar semua seperti Jung Renjun"
"Ck, kenapa selalu membandingkan dengan Renjun?" Tanya Jung Jaemin tidak terima.
"Renjun kembaran kalian, contohlah dengan benar" Ucap Mr.Kun, Wong Lucas membuka suaranya menimpali ucapan Jung Jaemin sebelumnya, "Kembar tidak berarti harus sama, lagipula setiap orang punya proporsinya masing-masing"
"Silahkan simpan tanggapanmu sendiri. Sekarang saya akan memberikan kalian setiapnya soal untuk dikerjaan setelah itu baru boleh duduk" Mr.Kun mengambil kembali spidol lalu memberikan 5 soal dipapan tulis.
"Silahkan," Mr.Kun menaruh spidolnya dimeja milik Renjun, lebih tepatnya didepan kelima orang yang dipanggil tadi, Mr.Kun kembali duduk ditempatnya sendiri sembari memperhatikan kelima muridnya.
Bagi Renjun itu adalah soal yang sangat mudah, tapi tak tau untuk mereka.
Huang Guanheng mengambil spidolnya pertama dan memilih soal yang akan dia jawab, setelah selesai, Mr.Kun memeriksa jawaban milik Guanheng atau yang biasa disebut Hendery, ternyata jawabannya benar, dia boleh duduk.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐚𝐬𝐭 𝐧𝐨𝐭𝐞𝐝 ; 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧
De Todo📌 Berganti judul dari "For now and forever" menjadi "Last noted" "Papa adalah alasan Renjun untuk bertahan dan alasan Renjun tidak bertahan adalah Mama"