"Kenalin gue, Xiaojun" ucap orang yang tadi bersama Mark.
"Dari China?" Tanya Renjun karena namanya sangat mencerminkan bahasa China.
Orang itu mengangguk, "Gue Renjun, boleh manggil ge? Jun-ge?" Tanya Renjun, orang itu awalnya sedikit terkejut tapi akhirnya mengangguk juga.
"Tenang, gue juga ada keturunan China nya kok. Jadi santai aja" ucap Renjun.
"Oh ya?" Tanyanya, Renjun mengangguk lalu kembali memfokuskan pandangannya pada laptop.
Mereka bertiga sedang berada di apartemen milik Mark. Si pemilik sedang membeli cemilan ke supermarket dibawah seberang apartemen.
"Ngomong-ngomong, lo maba?" Tanya Xiaojun pada Renjun, Renjun mengangguk sebagai jawaban.
"Lo memang tinggal disini atau cuma sekedar sekolah?" Tanya Xiaojun berusaha buat suasananya tidak canggung.
"Gue tinggal di Korea, kesini cuma pengen sekolah disini" ucap Renjun.
"Oh iya, Jun-ge seangkatan sama Mark Hyung?" Tanya Renjun, "Iya tapi beda bagian, gue vocal" ucap Xiaojun.
Pip..pip..pip
Mereka berdua melihat kearah pintu, ternyata ada Mark dengan bawa dua kantung plastik lumayan besar ditangan kanan kirinya.
"Banyak banget" ucap Xiaojun tapi ikut membantu Mark membawa plastik itu untuk ditaruh diatas Kitchen Counter.
"Anak-anak mau pada kesini nanti malem, selagi besok libur" ucap Mark. "Ini gue gak papa disini?" Tanya Renjun.
Mark dan Xiaojun menatap Renjun, "Kenapa emang? Gak papa kali, nanti lo kenalan sama temen-temen gue. Biar makin banyak temen juga" ucap Mark.
Renjun mengangguk, "Oiya, nanti malem nginep disini aja. Mabar sama gue, Awokwokwok" ucap Xiaojun yang disetujui oleh Mark.
"Daripada di apart sendiri" ucap Mark lagi, Renjun mengiyakan saja daripada tidak ada teman.
"Oh iya tadi tugas lo apa? Mau tanya kan tadi?"
Renjun tidak tau, apa memang dia belum mengenal Mark lebih dalam. Demi Tuhan Renjun merasa sedikit was-was sekarang.
Didepannya, Mark bersama teman-temannya tadi sedang 'meminum' minuman yang terlarang. Bahkan teman-temannya Mark beberapa kali memaksa Renjun untuk bergabung.
"Ren, ayo dong. Tinggal satu gelas, buat lo. Sebagai salam kenal" ucapnya sambil menyodorkan segelas 'minuman' kepada Renjun.
"Gak, Hyung. Makasih atas tawarannya tapi gue gak bisa" ucapnya terus menolak.
"Ayolah, Ren. Sekali aja, orang tua lo gak bakal tau kok" ucap seseorang dibelakangnya.
Renjun langsung membalikkan badannya dan menatap orang yang ada dibelakangnya, demi apapun dia harus menghindari minuman beralkohol.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐚𝐬𝐭 𝐧𝐨𝐭𝐞𝐝 ; 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧
De Todo📌 Berganti judul dari "For now and forever" menjadi "Last noted" "Papa adalah alasan Renjun untuk bertahan dan alasan Renjun tidak bertahan adalah Mama"