Sudah 3 hari yang lalu Renjun tidak sadarkan diri, sudah 2 hari juga Renjun melewati operasi untuk yang kedua kalinya yang dipimpin oleh saudaranya sendiri, Jaemin. Tubuhnya terbaring diatas ranjang rumah sakit dengan alat pendeteksi detak jantung.
Selama 3 hari penuh Jaehyun tidak keluar dari rumah sakit tempat anaknya dirawat, setiap hari Jaemin membawa baju baju milik ayahnya karena ayahnya tidak mau sekalipun keluar dari ruangan itu.
Pekerjaannya di kantor dialihkan semua pada Jeno, untung saja dia menerima semua pekerjaan Jaehyun yang tidak bisa dibilang sedikit. Haechan juga sesekali menjenguk ke rumah sakit sambil membawakan Jaehyun makanan.
Kini Jaehyun tengah menatap anaknya yang masih tidur dengan nyenyak, Jaehyun memegangi tangan Renjun yang tidak di infus berharap agar Renjun tau bahwa ada orang yang sangat menunggunya untuk bangun.
"Renjun ayo bangun, jangan seperti ini terus. Papa menunggumu disini"
Rose tidak pernah sekalipun datang menjenguk Renjun, Jaehyun sudah tidak peduli dengan istrinya itu atau sebentar lagi akan menjadi mantan istrinya, dia tidak ingin meneruskan pernikahan nya dengan Rose. Rencananya Jaehyun akan mengajukan surat cerai setelah Renjun sadar.
Ceklek
Jaehyun menatap kearah pintu ternyata itu Haechan datang dengan paper bag di tangannya. Haechan masuk lalu menaruh paper bag diatas sofa lalu menghampiri Jaehyun.
"Tidak ada perkembangan, pa?"
Yang ditanya hanya mengangguk lalu menghela nafas, "Seperti yang kau lihat, nak"
"Pa, lebih baik papa pulang lalu istirahat. Mata papa menjadi seperti mata panda" Ucap Haechan.
"Tidak, nanti Renjun tidak ada yang menemani disini" Ucap Jaehyun sambil menatap kedua anaknya bergantian.
"Ada Haechan, Pa. Aku sudah mengambil libur selama satu minggu, papa bisa istirahat dulu. Renjun ada Haechan dan Jaemin yang menemani" Ucap Haechan.
"Kau sudah sarapan, Nak?" Tanya Jaehyun mengalihkan perhatian, Haechan menghela nafas panjang, "Harusnya aku yang bertanya, Papa sudah sarapan? Papa sudah mandi? Papa sudah istirahat? Aku yakin papa belum melakukan itu semua" Ucap Haechan sedikit kesal.
"Lebih baik papa sarapan habis itu mandi, lalu istirahat di rumah bukan disini. Renjun disini ada yang menemani, pikirkan juga kesehatan papa"
Haechan mengambil paper bag yang dibawanya lalu memberikannya pada ayahnya, Jaehyun akhirnya menurut dengan perkataan anaknya barusan, lagipula kepalanya juga sedikit pusing akibat kurang istirahat.
Setelah selesai mandi di kamar mandi rumah sakit, Jaehyun segera menghabiskan sarapan yang dibawakan Haechan. Jaehyun membuang bekas makanannya lalu ijin untuk pulang sebentar.
"Nanti papa akan kembali jam 7 malam, tolong jaga Renjun untuk papa" Ucapan jaehyun membuat Haechan sedikit kesal.
"Pa, Renjun itu saudara Haechan. Seburuk apapun perilaku Haechan pada Renjun dulu, papa bisa pegang omongan Haechan kalau itu tidak akan terjadi sekarang" Jaehyun tersenyum lalu mengusap rambut Haechan dan keluar dari ruangan anaknya.
5 jam setelah jaehyun pulang, Jaemin memasuki ruangan saudara nya itu. Dia terkejut karena yang ada di dalam ruangan itu bukan papanya tetapi Haechan, Haechan tertidur di dekat ranjang Renjun.
"Chan, bangun Chan" Jaemin menepuk pundak Haechan pelan sampai Haechan terbangun.
"Jam berapa sekarang?"
"Jam 4 sore, lu tidur dari jam berapa?" Tanya Jaemin, Haechan menguap sambil menutup mulutnya dengan tangan, "Jam 1"
"Mau makan bareng gak?" Tanya Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐚𝐬𝐭 𝐧𝐨𝐭𝐞𝐝 ; 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧
Random📌 Berganti judul dari "For now and forever" menjadi "Last noted" "Papa adalah alasan Renjun untuk bertahan dan alasan Renjun tidak bertahan adalah Mama"