PART 20

1.4K 180 9
                                    

Melangkahkan kaki jenjangnya pada gedung bertuliskan SMTOWN, Renjun langsung dipanggil oleh si pemilik Agensi langsung.

"Ada apa, ssaem?"

"Ini,"

Lee Soo Man memberikan sebuah surat berisikan undangan konser diluar Korea, yaitu di Singapura.

"Tempat Jaemin praktek?"

Renjun mengiyakan saja undangan itu, dan ini sangat mendadak, "Apa harus besok?"

Lee Soo Man mengangguk, "Kau seminggu berada di Singapura, dari hari ketiga hingga hari keenam kau menggelar konser solo"

"Hari pertama dan hari kedua kau melakukan rehearsal dan hari terakhir hanya istirahat"

Setelah acara undangan itu, Renjun kembali dipulangkan untuk siap-siap. Malam ini juga harus siap karena ia besok berangkat tepat jam 6 pagi, jadwal penerbangan sudah di sediakan.

Bahkan Renjun berniat untuk kembali ke agensi jika saja Jaemin tidak melarang,

"Disini aja dulu, omongin sama papa, jangan pergi gak bilang-bilang" ucap Jaemin ketika Renjun hendak kembali.

"Gua udah ngomong sama papa, Na"

"Papa udah bales?" Tanya Jaemin, Renjun menggelengkan kepalanya.

"Nah kan, bilang secara langsung sama papa"

Akhirnya dengan terpaksa Renjun menunggu ayahnya untuk pulang kerja, tangannya memasukan beberapa barang yang harus di bawa ketika ke Singapura nanti.

"Berangkat bersama?"

Renjun menatap kembarannya sekilas, "Gak bisa, gue berangkat jam 6 pagi"

"Yah beda, gue jam 8"

"Gak papa, jaga diri baik-baik disana Na. Jangan sampe telat makan ya, jadwal lo pasti padet"

"Iyaa lo juga"

Tiba-tiba pintu kamar Renjun dibuka secara kasar, siapa lagi selain ibunya. Bahkan Jaemin ikut terkejut dengan tindakan ibunya.

"Ada apa?"

"Untuk apa kau packing baju?"

"Aku akan mengikuti konser di Singapura"

"Tidak bisa di tunda?"

"Untuk apa? Itu suatu keharusan untukku"

"Besok teman-teman mama datang, tolong jangan ada yang pergi kemana-mana, tetap dirumah, lusa baru bisa pergi"

Renjun dan Jaemin saling bertatapan, "Ma, aku juga harus praktek di luar negeri, besok harus berangkat"

"Tidak bisa, batalkan semua acara apapun itu. Jika memang kalian tetap pergi, mama tidak akan membukakan pintu rumah untuk kalian!" Rose keluar dari kamar Renjun dengan membanting kembali pintu kamar Renjun.

"Kayaknya kita emang harus ambil cuti sehari,"

"Gak bisa!" Ucap Renjun.

"Jaemin lo tau kan berapa biaya denda yang di keluarin kalau sampai gue gak bisa ikut peraturan disana?"

"Gue tau, tapi tolong ikuti apa kata mama"

"Hhh, terserah"

Renjun keluar dari kamarnya dan mengambil kunci mobil miliknya. Kenapa masalah seperti ini selalu datang ketika Renjun punya keperluan sendiri?

Dia mengendarai mobilnya tanpa arah, yang penting pikirannya tidak kacau. Sesekali Renjun membuang nafas kasar, seharusnya ibunya harus lebih dewasa menyikapi ini, tapi apa?

𝐋𝐚𝐬𝐭 𝐧𝐨𝐭𝐞𝐝 ; 𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang