ALDEBARAN DAN ANDIN POV
*Di Apartemen Andin*
Andin merasa sedih melihat Aldebaran menangis di depan pintu apartemen. Sudah dua kali Andin melihat Aldebaran sangat sedih. Saat itu Andin melihat Al sedih ketika Andin mengucapkan selamat tinggal lalu pergi, tapi sekarang Andin tidak akan meninggalkan Al lagi. Andin memeluk erat Al untuk menenangkan hati Al yang sedang sedih. Andin berkata dalam hati jika ia tidak ingin menyakiti hati Al lagi...
Tiba tiba ponsel Al berdering...
"halo ini dari rumah sakit" ucap suara ditelfon
Tiba tiba Al mengingat kejadian yang pernah terjadi dulu. Al ingat dulu ayahnya pernah di telfon dari rumah sakit Rodrigo Hills saat ibu Danu akan melahirkan. Waktu itu Al sangat senang karena adik pertamanya akan lahir tetapi Al marah karena ayahnya mengganggap adalah anak dari sebuah kesalahan yang tidak ingin di pertanggungjawabkan oleh ayahnya. Al marah dan pergi sendiri ke rumah sakit disana untuk menemui adik laki lakinya yang baru saja lahir. Sejak Danu lahir Al yang selalu berada disampingnya dan merawatnya...
Setelah teringat kejadian itu Al buru buru ke rumah sakit bersama Andin untuk melihat kondisi Danu..
"dia sudah melewati masa kritisnya, dia anak yang kuat. Kita berhasil menghentikan pendarahan yang terjadi. Ada sedikit patah tulang tapi tidak terlalu parah. Kita akan melakukan yang terbaik untuk adik pak Al dan memberikan dokter terbaik dirumah sakit ini untuk menangani adik anda. Anda tidak perlu khawatir" ucap dokter
"terima kasih dok" ucap Al
Dokter meninggalkan ruangan...
"Danu kamu membuat saya sangat takut...saya akan melindungimu lain kali setelah kamu sudah sembuh nanti. Ndin saya nginap disini mala mini, saya tidak mau kalau Danu bangun dia tidak melihat siapa siapa. Saya minta maaf sudah mengganggu kamu malam malam. Saya bahkan tidak sadar kalau saya pergi ke apartemen mu" ucap Al
"tidak apa apa" ucap Andin
"terima kasih. Saya tidak ingin kamu berada disini terlalu malam, saya telfonkan taksi?" tanya Al
"oh tidak usah tidak apa apa, saya bisa pesan sendiri" ucap Andin
"saya telfon kamu besok dan kabari kamu kondisi Danu ya? Atau tidak perlu? Karena kita kan hanya teman atau lebih dari teman..." ucap Al
"benar, saya harus pulang..." ucap Andin meninggalkan ruangan
Andin tidak langsung pulang tapi ia singgah membeli kopi untuk Al tetapi saat ia masuk ke ruangan, Al sudah bersiap untuk tidur...
"Al?" ucap Andin
"Andin? Kenapa kamu masih disini? Saya kira kamu sudah pulang" tanya Al kaget
"saya pulang untuk membelikan kamu kopi. Kalau tidak keberatan, saya mau nginap disini temani kamu Al untuk jaga Danu sama sama?
"boleh ndin" ucap Al
"kursi ini kelihatannya tidak nyaman untuk di pakai tidur, mau saya ambilkan bantal?" tanya Andin
Al tiba tiba tidur di pangkuan Andin, Andin kaget...
"tidak perlu, begini saja" ucap Al
Andin hanya diam....
"ndin saya jahat kan? Saya biarkan Danu selama ini terkurung di kamarnya seperti cerita dongeng Rapunzel. Ini semua salahku" ucap Al
"kamu bukan pria yang jahat Al diantara keluarga kamu" ucap Andin
"tidak, ayahku tidak pernah menyadari kesalahan yang ia perbuat tetapi saya menyadari itu. Tapi saya tidak bisa melakukan apa apa menghentikan kesalahan itu. Itu yang membuatku berpikir kalau saya pria yang jahat" ucap Al
KAMU SEDANG MEMBACA
Married a Millionare
RomanceBercerita tentang seorang Andin Hartawan yang menikahi seorang Bos Perusahaan Alexander Entertainment.