Chapter 31

847 116 32
                                    

ANDIN POV

Andin merasa lemas dan terbaring lemah dirumah sakit....

*Di Rumah Sakit*

"kondisi pasien baik baik saja, untung anda membawanya segera ke rumah sakit" ucap Dokter

Andin lalu sadar....

"Al...?" ucap Andin

"saya akan tinggalkan anda dan pasien" ucap dokter

"maaf bu Andin, ini saya Rendy" ucap Rendy

"dimana Al?" tanya Andin

"bu Andin..." ucap Rendy

"DIMANA AL????" tanya Andin

"pak Al menyuruh saya datang ke apartemen tetapi saya liat pak Al diam saja keluar dari apartemen waktu saya tiba dan saya rasa ada sesuatu yang terjadi. Bu Andin beruntung saya tiba tepat waktu. Saya tidak percaya pak Al meninggalkan bu Andin tenggelam di kolam lalu pergi. Apa yang dipikirkan pak Al waktu itu? Bu Andin tenggelam dan dibiarkan begitu saja!" ucap Rendy heran

"jadi ini semua bukan mimpi? Ini benar benar terjadi. Aldebaran benar benar tidak menginginkan saya lagi. Dia membiarkan saya tenggelam tanpa menolongku" ucap Andin merasakan sesak di dada

"bu Andin tidak apa apa? saya panggilkan dokter!" ucap Rendy

"Al memutuskan hubungan kita. Dia hanya mempermainkanku" ucap Andin

"Bu Andin..." ucap Rendy

"apa kamu tahu? Apa kamu juga terlibat semua ini? apa kamu disini untuk membela Al? kamu bilang saya harus percaya Al. apa itu rencana kamu juga Ren?" ucap Andin

"Dokterrrrr!!!" ucap Rendy teriak

"saya harus percaya Al kan? Dia pasti punya alasan. Dia bilang cinta sama saya. Seseorang tidak akan semudah itu berhenti mencintai. Dia pasti bohong. Iya, saya harus memberi dia kesempatan untuk menjelaskan. Saya akan pergi menemuinya sekarang" ucap Andin sambil menangis

"bu Andin? Bu Andin harus tenang. Bu Andin kondisinya lagi lemah tidak boleh kemana mana" ucap Rendy

"saya harus dengar Al mengatakan itu lagi Rendy. Saya tidak percaya dengan dia. Saya..." ucap Andin

Andin memegang perutnya lalu tiba tiba pingsan....

"Bu Andin!!" ucap Rendy

Setelah tersadar dari pingsan, Andin duduk menatap kosong kamar rumah sakit. Andin menunggu Aldebaran, menunggu telfon dan sms dari Al. Andin menunggu sepanjang malam berharap Al tiba tiba muncul di depan pintu kamar rumah sakit. Tapi ketidakhadirannya cukup menjadi alasan untuk Andin...

"hatiku selalu tertuju untuk Al. bagaimana saya menarik kembali hatiku yang tertuju padanya?" ucap Andin dalam hati

Andin hanya duduk seharian tidak tidur hingga pagi, lalu Mia datang ke rumah sakit....

"ndin...saya kesini menjenguk kamu dan bawa beberapa dokumen yang harus kamu tandatangani" ucap Mia

"simpan saja di meja" ucap Andin

"ndin...rendy cerita tentang semuanya. Rendy khawatir dengan kamu, semua khawatir dengan kondisi kamu. Kamu bersikap seperti bukan dirimu ndin" ucap Mia

"saya baik baik saja" ucap Andin

"ndin, tolong...kalau ada yang bisa saya bantu.." ucap Mia

"saya hanya mau sendiri" ucap Andin

Mia menyimpan dokumen tersebut di meja lalu pulang. Lalu beberapa menit kemudian ada yang tiba tiba datang...

"saya sudah bilang kalau saya mau sendiri" ucap Andin

Married a MillionareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang