Ini tentang Alucard Alexander, lelaki yang paling benci dengan kata 'selingkuh'.
"Cewek lo milik gue sekarang."
"Yang mana?"
'Yang buta.'
Ya ... semua bermula dari Alucard melihat seorang gadis tunanetra tengah diselingkuhi oleh adiknya sendiri hing...
Yang ditunggu-tunggu, akhirnya publish juga yuhuuu.
Selamat datang di ALUCARD.
Bisa ramaikan dengan spam emot '☠' sebagai tanda antusias kalian?
Bisa absen dulu baca ini di jam berapa?
Pada datang lewat jalur apa?
Kenapa bisa mampir ke sini?
Yowww makasih udah mampir ya.
Jangan lupa vote dan follow akun wattpad ini.
Siap komen di setiap paragraf?
Kalau siap, happy reading, friend!
☠☠☠
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Your scent its like a drug to me.
=
Baumu seperti narkoba untukku.
☠☠☠
Alucard Alexander, lelaki yang paling benci dengan kata 'selingkuh'. Kebencian itu bukan datang tanpa sebab. Lihat saja alasannya.
Malam ini, Alucard keluar rumah untuk mampir ke mini market. Baru juga tiba di sana, Alucard melihat mobil ayahnya parkir di tepi jalan.
Bermaksud ingin menyapa, Alucard memarkir motor di depan mini market. Cowok itu berjalan mendekati mobil sang ayah. Ia sedikit membungkuk badan untuk mengintip ke dalam. Belum juga sempat memberi sapa, sebuah pemandangan di dalam mobil menyuguhi matanya.
Alucard melihat ayahnya tengah berciuman dengan seorang wanita muda yang tidak ia kenal. Mual sekali rasanya, Alucard nyaris muntah. Tidak ingin melihat lagi, Alucard reflek memicingkan mata dengan kepalan tangan erat. Lagi, dan lagi, sang ayah berselingkuh.
"Keterlaluan!" geram Alucard.
Teringat bagaimana ibunya menangis tiap malam hanya karena ayahnya berselingkuh, Alucard ingin sekali memberi sedikit pelajaran untuk lelaki buaya tua itu.
Tatapan Alucard mulai beredar untuk mencari sesuatu. Sebuah batu berukuran besar ia temukan. Dengan lancang, Alucard melempar ke kaca mobil sang ayah hingga pecah kaca itu.
Tanpa berlama, sang ayah turun dari mobil dengan batu di tangan. Sang ayah terlihat begitu murka. "Kamu yang lempar batu ini, hah?! Kenapa kamu melakukannya?"
