Halo, Cardes ☠
Aku kembali lagi dengan part 3.
Absen yuk yang nungguin notif update dari kemarin 🙌
BTW, kalian sadar gak kalau ALUCARD ganti cover? Gimana? Bagus gak covernya? 😁
Siap ramaikan part ini? 🔥
Sebulum mulai baca, spam emot '☠' sebanyak-banyaknya.
Spam 'Alucard Calon Masa Depan' sebanyak-banyaknya juga.
Jangan lupa tekan tombol bintangnya ⭐
Udah semua?
Okay ... siap menjelajahi dunia Alucard?
Here we goooo, Cardes 🔥
☠☠☠
"Apa lo lupa? Lo udah milik gue sekarang?"
Suasana terhening beberapa saat hingga kikuk. Alucard merutuki kebodohan sendiri karena bagaimanapun mereka baru interaksi full selama hari ini. Bagaimana jika Valerie menganggap Alucard om-om yang menyeramkan lalu menjauhinya?
Sementara itu, Valerie membasahi bawah bibir sebelum akhirnya membuka suara. "Kak, apa Kakak lupa? Valerie bukan barang yang bisa dimiliki sepihak," balas Valerie kemudian mengumbar senyuman tipis. Anggaplah itu tanda penolakan. Lagian juga mereka baru ketemu hari ini, enak saja langsung diklaim seperti itu.
"Kalau gitu, lo anggap gue barang. Gue milik lo sekarang," ucap Alucard sungguh-sungguh. Lalu, terdiam. Lagi-lagi ia merutuki kebodohan sendiri.
Valerie terkekeh kecil. Baru kali ini ia ketemu cowok model Alucard yang rela dijadikan barang. "Gue anggap Kakak lagi bercanda, ya."
Alucard mengusap wajah kasar. "Seri--"
"Kak, gue keknya pengen pulang aja. Udah cape. Boleh minta tolong teleponin bibi gue?" potong Valerie sembari menyodorkan ponselnya.
"Gue anter."
Valerie menggeleng. "Gak usah, Kak. Biar bibi aja datang jemput."
"Gue aja."
"Bibi aja."
"Gu--"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUCARD
TeenfikceIni tentang Alucard Alexander, lelaki yang paling benci dengan kata 'selingkuh'. "Cewek lo milik gue sekarang." "Yang mana?" 'Yang buta.' Ya ... semua bermula dari Alucard melihat seorang gadis tunanetra tengah diselingkuhi oleh adiknya sendiri hing...