46. Ada yang Ngambek ☠

15.9K 1.4K 196
                                    

Update lagii!! 🤗🤗

Selamat membacaa ❤❤

Kuping Alucard terasa panas karena pria tua di hadapannya sudah asik mengoceh selama 20 menit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kuping Alucard terasa panas karena pria tua di hadapannya sudah asik mengoceh selama 20 menit. Ocehannya hanya berputar di sekitar Valerie, Valerie dan Valerie.

Intinya pria itu merasa kesal karena sudah hampir jam 11 malam Valerie baru diantar pulang.

Setelah merasa cape mengoceh, akhirnya cowok itu mengakhiri. "Udah. Sana. Lain kali kalo kalian mau pergi jangan malam-malam pulangnya."

Udah gitu doang? Alucard dan Valerie saling melempar tatapan bingung. Mereka pikir Ugo akan marah karena mereka kembali menjalin hubungan atau marah karena Alucard telah membawa Valerie pergi tanpa minta izin, tapi apa kata pria itu tadi?

"Coba ulangi, Om?"

"Saya bilang lain kali kalo kalian mau pergi jangan malam-malam pulangnya."

"Oh, iya, iya. Sorry, Om."

Ugo mengendurkan rahangnya yang menegang. Pria itu menaruh tangannya di atas pundak Alucard. "Jaga Valerie. Dia putri saya satu-satunya."

"Maksudnya gimana, Om?"

"Maksudnya, saya nggak akan campur urusan kalian lagi. Kalian kalo mau jalin hubungan kembali, silakan. Percuma saya misahin kalian kalo kalian masih jalan bareng begini. Jadi untuk apa saya memisahkan kalian lagi? Yang ada kalian membangkang. Saya nggak mau Valerie belajar jadi anak pembangkang, maka saya restui hubungan kalian. Tolong jaga anak saya baik-baik," ucap Ugo membuat Alucard dan Valerie auto kesenangan.

"Ini seriusan?" tanya Valerie yang dari tadi menyimak.

"Serius."

"Kak Aluuu!" Valerie menatap Alucard penuh terharu.

Tangan kedua orang itu sudah saling menggenggam, membentuk lingkaran seraya berputar-putar.

"Kak Alu denger tadi?"

"Denger."

"Yayyyy kita udah direstui, loh! Yayyyy!!"

"Thankyou, Om."

"Makasih, Papa!!" Valerie segera memeluk ayahnya itu dengan perasaan bahagia. Alucard ikut nimbrung memeluk mereka semua.

☠☠☠

Alucard memutar-mutar ballpoint dengan tatapan yang mengarah ke luar kelas. Di sana ada anak-anak Muerte yang sedang nongkrong di kursi panjang. Sesekali gelak tawa terdengar.

Sudah beberapa hari sejak kejadian di arena balap, membuat Alucard tidak saling bertukar sapa dengan anak-anak Muerte lainnya.

Mereka telah resmi bermusuhan.

ALUCARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang