28. A Kiss ☠

33.9K 4.2K 2.8K
                                    

Haloo, update lagi!
Apa kabarnya?

Absen 'hadir' yuk di sini.

Pertanyaan random tentang kamu:

Lebih milih yang mana?

1. Menang lotre / diajak nikah sama biasmu?

2. Negara 2 musim / 4 musim?

3. Travelling / shopping?

4. Makan / tidur?

5. Nonton / denger lagu?

6. Film horor / komedi?

Seperti biasa sebelum mulai baca spam emot '☠' yang banyak.

Spam emot '✨' juga.

Tekan tombol bintangnya untuk vote mumpung gratis.

Udah semua?

Siap menjelajahi dunia Alucard?

Kalo siap, yuk para Cardes!

Malam-malamku bagai malam seribu bintang Yang terbentang di angkasa bila kau di sini Tuk sekedar menemani, tuk melintasi wangiYang slalu tersaji di satu sisi hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam-malamku bagai malam seribu bintang
Yang terbentang di angkasa bila kau di sini
Tuk sekedar menemani, tuk melintasi wangi
Yang slalu tersaji di satu sisi hati

Di dalam kamar, ditemani lagu Roman Picisan, seorang lelaki tengah melakukan aktivitas sit up-nya. Selama sit up, ia sempat istirahat beberapa kali ketika perutnya terasa nyeri.

"Sera-tus sembilan enam."

"Se-seratus sembilan tujuh. Hosh. Hosh."

"Se-seratus sembilan lapan."

"Seratus sem-sem-sembilan sembilan."

"Du-du-a ra-tus."

"Hosh ... hosh ...." Cao mengatur napasnya yang cukup engap.

Tangan Cao menekan perut yang terasa nyeri. Bibirnya mengukir senyuman kecil. Perjuangan untuk hari ini akhirnya selesai. Ia berhasil melakukan sit up sebanyak dua ratus kali.

Jika kalian pikir Cao akan merenung sedih, memikirkan perkataan Kayla tadi di sekolah, maka salah. Cao justru menjadikan perkataan Kayla sebagai motivasi.

Cao bertekat untuk glow up. Ia berkaca di depan cermin usai beristirahat sejenak. Cowok itu mengusap-usap perutnya yang masih membuncit.

Ya, mungkin bukan hari ini perutnya rata, tapi esok, esoknya lagi, atau esoknya lagi.

ALUCARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang