51. Manusia Paling Bahagia ☠

9.7K 741 277
                                    

Hallo balik lagiii 😽

Part ini siapkan diri buat ngakak ria, ya! 🤡🤡🤡

Enjoy!!! ☠️

Beberapa saat yang lalu.

Anak laki-laki yang sekujur tubuh tertempel alat medis itu mengulumkan senyuman. Dengan pikiran damai dan hati tenang, ia tengah fokus menuliskan sesuatu di kertas.

Hingga suara langkah kaki dari memecahkan fokus anak laki itu .... Seolah tidak ingin ketahuan, anak laki-laki itu langsung menyembunyikan kertas di antara selipan bokong dan brankar.

"Hallooooooo, Caoooo!" sapa Cola dengan suara penuh ceria.

"Hoi, kembarannya Coca! Selamat ultah! Semoga cantiknya gak luntur. Cipok dari jauh!" seru Cao seraya melambaikan flying kiss. Sementara Coca bergaya seolah menangkap kiss itu, lalu ia memberi simbol hati dengan jarinya.

"Makasihhhh, lohh. Hadiahnya mana?" tagih Cola sembari memasuki ruangan.

"Orang lagi sakit, gimana beliin hadiah," sahut Coca juga ikut memasuki ruangan.

"Bagus-bagus. Cuma Coca yang paling ngerti. Hoi, selamat ultah, Coca! Semoga panjang umurnya jangan nyusuli gue buru-buru!" seru Cao asal ceplos.

"Heh!" sontak Coca menepuk bahu Cao. "Sembarang omong. Lo juga bakal panjang umur tau!"

"Hohoho. Amin. Maaf btw. Gara-gara gue kalian harus rayain ultah di sini," ucap Cao seraya menundukkan kepala dengan mimik lesu.

"Santai aja. Yang penting kebersamaan," balas Coca disertai anggukan dari Cola.

Ya. Hari ini ulang tahunnya si kembar, tapi si kembar tidak pernah merasa kesal ataupun marah karena ulang tahunnya harus dihabiskan di kamar yang penuh aroma obat-obatan ini.

Sesuai kata Coca, yang penting adalah kebersamaannya. Mau rayain di rumah sakit pun tidak masalah.

Sementara kalau kata Alucard sebagai ketua geng, pokoknya geng mereka tidak ada yang boleh kurang, bahkan Valerie yang lagi di Singapura saja akan terbang kemari untuk ikut hadir dalam acara ulang tahun si kembar.

Tak lama kemudian, suasana ruangan semakin ramai karena kehadiran Kayla, Dave, Rena, dan juga Via. Mereka datang membawa kue, dan alat-alat dekorasi. Mereka pun mulai dekorasi ruangan agar terasa hawa pestanya.

Sementara pada lain sisi, Cao yang melihat teman-temannya rasanya ingin ikutan membantu, tapi apa daya ... seluruh tubuhnya terasa lemas dan sakit. Ingin turun dari kasur saja sulit.

Mau tidak mau, Cao akhirnya hanya memilih mengawasi dari jauh.

"Cao, kok, nonton doang? Bantuin dong!" seru Kayla.

"Eh, gue—"

"Walau sakit tetep harus kerja lo! Nih, tugas lo!"Kayla menyodorkan sebuah kamera mini. "Fotoin kita yang bagus, ya! Gue mau cetak nanti jadi behind the scene-nya acara ultah si kembar."

ALUCARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang