27. Cupang ☠

36.2K 4.5K 2.7K
                                    

Haloo, update lagi!
Apa kabarnya?

Absen 'baik' yuk di sini.

Pertanyaan random tentang kamu:
Kalian tim apa?

1. Panas / dingin?

2. Nonton di dalam rumah / di atas genteng?

3. Baca Wattpad sambil mandi / baca wattpad sambil kayang?

4. Bubur gak diobok / bubur digeprek?

5. Tidur pagi / tidur sore?

.
.
.
.

6. Sad end / sad end?

Seperti biasa sebelum mulai baca spam emot '☠' yang banyak.

Spam emot '🔪' juga.

Tekan tombol bintangnya untuk vote mumpung gratis.

Udah semua?

Siap menjelajahi dunia Alucard?

Kalo siap, yuk para Cardes!

Kalo siap, yuk para Cardes!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu cepat berlalu.

Hari ini merupakan hari kedua sejak kepulangan Alucard dan Valerie dari Malang. Alucard bersekolah seperti biasa setelah memenangkan lomba taekwondo walaupun bermain curang sedikit.

Usai memarkirkan motor, Alucard berjalan ke arah lapangan karena teman-temannya sedang nongkrong di sana.

Alucard memilih menghampiri Cao, beserta duo kembar yang duduk di pinggir lapangan ketimbang Dave dan Nevan yang sedang main basket.

"Hoi! Oleh-oleh gue mana?" tagih Cao heboh begitu Alucard menampakkan batang hidung.

Tanpa bersuara, Alucard menaruh sebuah tas besar di atas kursi.

Cao langsung membuka tas itu. Senyumannya melebar ketika melihat tas itu penuh dengan oleh-oleh. Mulai dari keripik buah, keripik ceker, sari buah, coklat tempe hingga buah apel hijau. "Mantep oleh-olehnya. Gak sia-sia gue temenan sama lo, Card. Hoho."

"Ih, ada keripik apel! Buat Cola, ya!" Cola segera merebut keripik apel dari tangan Cao.

"Gak boleh. Keripik apel punya gue!" sahut Cao tidak terima.

"Bagi-bagi napa, Cao Endut! Lihat! Makanan-makanan jahanam ini bakal buat lemak Cao makin berlipat," ucap Cola seraya menusuk perut Cao yang berlemak itu.

ALUCARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang