Epilog ☠

12.4K 402 19
                                    

3 tahun kemudian.

Perempuan dengan tatapan dingin dan kosong itu memeluk sebuket bunga mawar berjalan menuju sebuah batu nisan yang terukir nama mantan kekasih.

Perempuan itu adalah perempuan hebat, karena telah sanggup melewati hidup selama 3 tahun sejak ditinggal oleh orang paling ia kasihi.

Langkahnya terhenti ketika tiba di depan batu nisan yang bernama Alucard Alexander. Hari ini, genap sudah 3 tahun sejak Alucard meninggalkan dunia.

"Kak Alu, aku datang berkunjung." Valerie meletakkan bunga di atas batu nisan.

"Kak Alu ... aku kangen...," lirih Valerie berusaha menahan rasa sesak di dada.

"3 tahun. 1.095 hari. Nggak ada sehari pun aku absen memikirkan kamu, Kak." Tangannya terulur untuk mengusap batu nisan di hadapannya. Isakan tangis sesekali lolos dari mulut gadis itu.

"Kenapa Kak Alu nggak pernah datang ke mimpiku? Padahal Kak Cao sering datang ke mimpinya Kak Kayla. Apa Kak Alu nggak kangen sama aku?"

"Jujur. Aku udah nggak sanggup kayak gini tiap hari. Mikirin Kak Alu cuma bikin otakku mau meledak. Maaf, Kak Alu. Tadi pagi aku nerima salah satu cowok yang deketin aku selama ini."

"Doain aku bisa lupain Kak Alu dengan cara seperti ini, ya."

Valerie melepaskan kalung pemberian Alucard dan juga gelang couple yang masih ia pakai hingga saat ini.

Valerie meletakkannya di atas gundukan tanah dan menguburnya.

"Aku akan coba move on. Kalo bisa."

☠☠☠

Singapura.

"Kamu selingkuh! Aku mau putus!" seru Valerie kepada cowok barunya, Fariz, di tengah jalan. Pasalnya, ia baru saja memergoki Fariz keluar dengan seorang perempuan dari sebuah hotel kecil.

"Aku gak mau putus!" tolak Fariz.

"Pokoknya aku mau putus! Kamu selingkuh! Hubungan kita cukup sampai sini. Kita putus!" Valerie hendak meninggalkan Fariz, tapi cowok itu menahan pergelangan tangannya.

"Okay! Aku emang selingkuh, tapi kamu sendiri apa?! Kemarin waktu kamu mabok, kamu sebut nama cowok itu dan aku nggak suka!"

"Aku ...." Valerie menggigit bawah bibirnya.

"Aku akan bantu kamu lupain cowok itu! Ayo, kita ke hotel! Aku akan bikin kamu nggak bisa lupain aku!" Fariz menarik paksa pergelangan Valerie.

"Gak mau! Fariz, sakit! Fariz!"

Bugh!

Fariz mendapat sebuah bogeman dari satu cowok yang kebetulan melewati mereka.

"Jangan gangguin dia, sh*t!" seru cowok itu menajamkan sorotan matanya.

"Gak usah ikut campur!" balas Fariz tidak suka.

"Lo--aw!" Fariz meringis kesakitan dikala tangganya dipelintir cowok itu.

"Awas lo Valerie!" Fariz mengusap tangannya yang dipelintir cowok itu, kemudian meninggalkan lokasi.

"Lo nggak apa-apa?" tanya cowok itu kepada Valerie.

Valerie bukannya merespon. Entah kenapa perasaan Valerie terhadap cowok di hadapannya sangat tidak asing, karena aroma parfum yang familiar. Valerie kini berusaha melihat wajah cowok di hadapannya itu, tapi ternyata bukan wajah yang ia kenali.

ALUCARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang