Rencana Dan Terjadi

394 28 1
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA YA

"Gue perlu bantuan lo"

"maksud lo?"

"Lo mau laskar kan?"

"Tau dari mana lo?"

"Gue bisa bantuin lo dapetin laskar"

"Caranya?"

"Kita ketemuan di cafe ya, gue share lock,  nanti gue kirim nya ke lo, see you safira"

Caca menutup panggilan tersebut sepihak, ia memutar mutar handphone nya senang, senyum devil nya tercetak jelas ketika ia sudah tau apa yang akan ia lakukan.

Disisi lain syella tengah santai rebahan, sambil mendengarkan lagu, 'reckless' yang sangat populer belakangan ini.

"I still have the letter you wrote when you told me that i was the only girl you'd ever want in your life"

"I GUESS MY FRIEND WERE RIGHT!"

"Each day goes by and each night i cry, somebody saw you with her last night"

"You gave me your word don't worry bout' here, you might love here now, but you love me first"

"SAI'D YOU NEVER HURT ME"

"But here we are"

"Oh you swore on every star, how could you be, so recklees with my heart?"

Syella menghela nafas pelan, perempuan itu berjalan keluar kamar untuk mengambil makan, fyi siska tidak pernah memasak jadi mbok inah yang memasak.

Syella tersenyum senang ketika melihat lauk yang di masak adalah makanan favorit nya.

"Ngapain kamu?" Ujar siska yang baru saja tiba di dapur.

"Lauk nya tinggal dikit, itu saya sisahin buat anak saya"  Kata perempuan itu lagi ketika melihat syella ingin mengambil lauk.

Lagi lagi syella menghela nafas kasar, ia menghentakkan dengan keras piring yang ia bawa, sampai membuat suara yang keras.

Siska mengeram marah, "Gak sopan banget kamu!" Bentak siska sambil melotot.

Syella menatap datar siska kemudian pergi berlalu meninggalkan siska yang masih menatap kepergian syella dengan benci.

"Anak itu" Geram siska.

Syella tidak peduli ia tetap berjalan ke arah kamarnya, memakai Hoodie hitam untuk pergi keluar mencari makanan.

Syella menggunakan motor ninja kawasaki nya, membelah kota jakarta yang padat.

Sesekali matanya melirik ke arah makanan pinggir jalan, ia menepi untuk sekedar membeli nasi goreng mang asep favorit nya.

Dulu, ia dan kedua orang tuanya sering sekali makan disini, karena terkenal murah dan juga ramah di kantong.

"Mang, nasi goreng spesial yang pedes satu"

"Siap neng"

MARSYELLA (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang