Laskar?

573 49 0
                                        

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA

Disinilah Syella berada, menatap nanar kedua orang tua nya yang setiap hari hanya bertengkar dan bertengkar.

"AKU SUDAH BILANG BERAPA KALI SIH MAS?! AKU NGGAK SELINGKUH!!"Kata Liliana sambil menatap Arkan tajam.

"AKU LIAT SENDIRI KAMU BERDUAAN SAMA LAKI LAKI ITU!" Bentak Arkan murka.

"BUKANNYA KAMU YANG SETIAP HARI NYEWA HOTEL BUAT KAMU DAN SIMPANAN KAMU ITU MAS!?" Sentak Liliana, Arkan terdiam.

"JAWAB AKU MAS!" ujar Liliana sambil menangis, tak kunjung mendapat jawaban Liliana langsung pergi meninggalkan Arkan yang terdiam, dan juga Syella yang menatap nanar mereka.

selalu seperti ini.

Syella tak ambil pusing, ia langsung menuju ke garasi untuk mengambil mobil dan langsung pergi ke sekolah.

Sesampai nya di sekolah, mata Syella menyipit kala melihat Gio yang sedang bercanda ria bersama Caca.

Syella mulai melangkahkan kaki nya mendekati dua insan tersebut.

"Gio" ujar syella.

Sergio mendongak melihat Syella yang kini telah menatap nya pedih.

"iya, kenapa syel?" Tanya Gio

"Bisa ngomong berdua?" Ujar syella, sedangkan Caca menatap tak suka Syella yang sudah mengganggu waktunya bersama Gio.

"Iya ada apa sayang?" tanya Gio ketika mereka berdua sudah di taman sekolah.

"Kamu nanti bisa anterin aku gak?" Tanya Syella harap, ia sangat berharap Gio bisa mengantarkan nya untuk kali ini saja.

"kemana?" Tanya Gio

"Rumah sakit, aku mau jenguk temen disana" Ujar nya berbohong, sebenarnya ia ke rumah sakit untuk mengambil obat di sana.

"Maaf sayang aku gak bisa, aku harus temenin Caca di rumah nya, orang tua nya lagi pergi" Ujar Gio sambil memegang tangan Syella.

"Dia lagi?" ujar Syella lirih.

Sergio mengerutkan dahi "Maksud kamu?" Tanya nya tak mengerti.

"Kamu sadar gak sih? Kalo kamu lebih mentingin sahabat kamu di banding aku yang notabe nya sebagai pacar kamu?" Ujar Syella, ia sudah lama ingin mengatakan hal ini.

Tatapan Gio tampak berubah, ia marah ketika mendengar Syella berkata demikian.

"Gak usah egois Syella, dia butuh aku, orang tua nya kerja terus dan dia gak ke urus, dia cuman punya aku yang bisa ngertiin dia" Ujar nya dengan nada dingin dan menusuk.

"Iya bener, aku egois, tapi aku capek gini terus gio, kamu seolah olah gak peduliin aku, apa aku emang gak penting bagi kamu?" Tanya syella, tak sadar,  bulir bulir bening sudah menggenang di mata cantik nya.

"Kamu penting bagi aku, tapi kamu tolong ngerti lah, Caca butuh aku, dan kehidupan aku bukan hanya tentang kamu aja" Ujar nya dan langsung pergi meninggalkan Syella yang terdiam.

MARSYELLA (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang