BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA YA
Laskar dengan gelisah terus saja memikirikan keadaan syella, setelah tertabrak truk tadi syella langsung di larikan UGD.
Laskar dari tadi terus memukul kepala nya, andai ia tadi tidak membentak syella, andai ia tadi tidak memarahi syella, pasti semua ini tidak akan terjadi.
"Duduk dulu kar" Ujar mama laskar, Widia.
Disana sudah ada vika, dini, dan juga mama papa laskar. Mereka terkejut bukan main ketika mendengar syella kecelakaan.
Pintu UGD terbuka.
"Gimana keadaan nya dok?" Tanya laskar
"Dia hanya mengalami sedikit pendarahan di kepala, dan juga luka di perut karena terhantam mobil, ia harus di rawat dulu di rumah sakit selama 4 hari, silahkan urus administrasi nya" Ujar dokter tersebut kemudian pergi
"Allhamdulillah" Ujar semua nya.
Syella langsung di pindahkan ke ruang inap VVIP.
Setelah di pindahkan ke ruang inap, syella sebenarnya sudah sadar sebelumnya, tetapi ia tidur lagi di karenakan mengantuk.
Sedangkan laskar terus senantiasa menatap wajah pucat syella yang sedang tertidur pulas.
"Kalo aja gue ga marahin lo, pasti sekarang lo gak disini syel" Ujar laskar frustasi sambil menjambak kuat rambut nya.
Wajahnya memerah menahan amarah, ia marah pada dirinya sendiri. Kemudian ia membawa pergelangan tangan kanan syella, ia menatap nanar pada tangan syella yang di perban karena luka sayatan.
Ia kembali membawa tangan kiri syella yang sudah di hiasi bekas bekas luka sayatan yang abstrak.
Entah sudah berapa kali syella melakukkan ini.
Ia mengelus pelan bekas luka tersebut, hati nya bergetar ketika jarinya merasakan kulit pergelangan tangan syella yang tidak halus.
Syella membuka pelan kedua matanya, ia menoleh menatap laskar yang kini mengelus tangan kiri nya dengan tatapan kosong. Ia tersenyum teduh, melihat betapa peduli nya laskar padanya.
Harusnya tadi ia tidak marah ketika laskar membentak nya.
"Udah gapapa kok" Ujar syella dengan suara serak khas bangun tidur.
Laskar mendongak, menatap kaget syella yang tiba tiba bangun, "Mau air? Haus ga? Mana yang sakit?" Tanya nya bertubi tubi.
Syella terkekeh pelan, "Ga kok, ga ada yang sakit"
"Beneran?" Tanya laskar meyakinkan.
Syella mengangguk lucu, membuat laskar gemas dan langsung mengacak pelan pucuk rambut nya.
Syella kemudian menarik tangan kiri nya dari tangan laskar. Laskar yang melihat itupun menyadari bahwa syella tidak ingin luka nya di ketahui siapapun.
"Jangan gitu lagi ya?" Ujar laskar pelan sambil menatap pada syella.
Syella menoleh, tatapan nya penuh dengan luka, laskar bisa melihat itu. Kemudian perempuan itu menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARSYELLA (COMPLETE)
Teen FictionTentang syella yang berusaha bangkit ketika semua orang memaksanya untuk menyerah. "Kita memang seiman tapi tuhan lebih mau engkau bersama dengannya dibanding aku"