BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA YA
Syella meremas kuat ponsel yang berada di tangan nya, disana tertera poto laskar bersama safira sang anak baru sedang berboncengan.
Ia marah- lebih tepat nya cemburu, melihat safira di bonceng dengan laskar.
"Apaansi, bukan nya dia nolak kek" Monolog syella sambil menghentak hentakkan kaki nya kasar.Ia berjalan ke arah nakas, mengambil obat yang biasa nya ia minum.
Kemudian syella berjalan ke arah balkon, di sana ia bisa melihat caca dan papa nya sedang bermain di taman.
Syella tersenyum pilu melihat bagaimana mereka berdua tertawa lepas. Disana bisa dilihat caca yang sedang menjerit kesenangan ketika arkan dengan sengaja menyemprotkan alat untuk menyiram kembang ke arah wajah caca.
Sedangkan arkan tertawa melihat wajah caca yang sudah basah, kemudian matanya tak sengaja menatap syella yang memperhatikan mereka dari balkon dengan tatapan luka.
Arkan terdiam, melihat syella yang lebih memilih memasuki kamar daripada melihat dirinya.
Ada perasaan bersalah di hatinya, tapi ia tepis dengan cepat dan lanjut bermain dengan caca.
Syella, gadis itu melangkahkan kakinya untuk sekedar mengambil hoodie hitam nya, di padukan dengan celana jeans dan sepatu sneaker.
Ia berencana untuk memotong rambut nya menjadi pendek.
Setelah sampai di salon terdekat ia langsung menduduki dirinya di salah satu kursi disana.
"Potong pendek biasa ya mbak, gak usah pake poni" Ujar nya kepada wanita yang bekerja disana.
Setelah selesai syella langsung pergi ke motor sport nya dan langsung memakai helm.
Ia sangat ingin ke cafe dan berbelanja.
Setelah sampai, syella langsung melangkah kan kaki jenjang nya ke salah satu toko di mall tersebut.
Tak sedikit orang yang mengagumi syella ketika wanita itu tersenyum ramah kepada orang orang yang mengatakan dirinya cantik.
Syella membeli banyak sekali baju baju dan barang barang yang lain, setelah merasa dirinya capek, gadis dengan rambut pendek seleher itu langsung meleset pergi ke cafe.
Mata nya tak sengaja menangkap sosok lelaki yang sangat ia kenali sedang berbicara dengan perempuan yang sepertinya lebih tua darinya.
Laskar, lelaki itu tampak serius mendengarkan apa yang di ucapkan oleh perempuan itu.
Syella pun memutuskan untuk membututi laskar yang sudah berjalan keluar cafe dan pergi ke parkiran.
Laskar memakai mobil, jadi mudah bagi dirinya untuk mengikuti cowok tersebut.
Syella memicingkan matanya ketika laskar menepi dan menghampiri safira, perempuan itu duduk di pinggiran jalan sambil berjongkok.
Syella bisa melihat bahwa safira memaksa laskar untuk mengantarnya, emosi nya tersulut ketika melihat perempuan ular tersebut memegang pergelangan tangan laskar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARSYELLA (COMPLETE)
Teen FictionTentang syella yang berusaha bangkit ketika semua orang memaksanya untuk menyerah. "Kita memang seiman tapi tuhan lebih mau engkau bersama dengannya dibanding aku"