Epilog

766 47 2
                                    

BUDAYAKAN VOTE SAMBIL MEMBACA YA!

Perempuan berparas tinggi itu berjalan melewati rerumputan, ia menunduk menatap makam seseorang yang telah meninggalkan nya selama 4 tahun.

Batu nisan yang tertulis nama laskar. Ia tidak menyangka akan melihat nama orang yang ia cintai di ukir di batu nisan.  Hatinya tertusuk ketika melihat makam ini, teringat masa mereka bersama membuat dada perempuan itu semakin sesak.

Marsyella, perempuan itu menaburi bunga mawar dan juga menaruh sebuket bunga tulip di atas makam tersebut.

Sesekali ia mencabuti rumput rumput kecil yang tumbuh disana, ia mengusap pelan batu nisa tersebut, air mata nya jatuh lagi.

"Kamu bosen gak? setiap aku kesini kamu selalu liat aku nangis" Ucap syella, tangan nya terangkat untuk mengelap air matanya.

"Aku kangen banget tau"

"Kamu senang banget disana?"

"Aku belum pergi ke disneyland"

"Sekarang aku deket sama jeno, temen kamu itu, aku bahkan satu universitas sama dia", Jeno lelaki itu selalu bersama syella, semenjak laskar pergi syella menjadi wanita yang sangat hancur, bahkan ia sudah melakukkan percobaan bunuh diri 3 kali, tetapi selalu saja jeno yang menghentikkan nya.

"Aku ngambil jurusan kedokteran, aku pingin jadi dokter spesialis mata"

"Kamu pasti seneng"

Syella lagi lagi menumpahkan air matanya dengan deras, matanya kembali sembab, tidak bisa di jelaskan seberapa besar ia merindukan kekasihnya yang sudah pergi meninggalkan nya untuk selama lamanya.

Bayang bayang laskar terus saja berkelana di pikiran syella, wajah tampan dan datar lelaki itu, cara ucapnya yang irit.

"Aku sudah berhenti nyakitin diri aku, kamu seneng kan?!" Ucapnya lagi sambil terkekeh ia mengusap pelan batu nisan itu dan menangis sejadi jadinya.

"Semuanya udah berakhir" gumam nya sambil menunduk.

"Aku pulang dulu ya? Besok besok aku kesini lagi" Ia berdiri menaburkan bunga lagi dan pergi dari sana.

Jeno yang tengah menunggu di mobil pun langsung berdiri ketika melihat syella sudah mendekati mobil.

Ia menghela nafas pelan dan beralih mengusap air mata syella, "Nangis lagi?" Tanya cowok itu.

Syella diam tidak menjawab, ia duduk di sebelah kursi kemudi, sedangkan jeno lelaki itu sudah menyalakan mesin mobil nya dan pergi dari sana.

"Syella" Ucap jeno di tengah keheningan.

Syella menoleh, "Hm?" Tanya syella

"Aku mau bikin kamu jadi pendamping hidup aku" Ucap jeno to the point.

Nafas syella tercekat, ia menatap jeno dengan pandangan yang sulit di artikan.
"A--aku takut jen" Kata perempuan itu sambil menundukkan wajahnya.

"Aku takut kalau kamu bakal ninggalin aku kaya dia" Lanjut nya lagi.

"Kita buka lembaran baru, kamu gak boleh terlarut dalam kesedihan terus kaya gini, laskar gak bakal suka kalau kamu terus ke makam nya sendirian" Kata jeno.

"Kamu mau jadi istri aku?" Tanya jeno lagi, wajah nya menatap syella dengan tatapan yang sangat tulus, syella pun bisa merasakan itu.

Ia menatap wajah jeno, kemudian mengangguk, "Kita buka lembaran baru" Ucap syella.

Jeno tersenyum haru, "Gue bakal jaga syella, laskar yang tenang disana ya" batin cowok itu sambil mendekap syella.

HAIII!
udah tamat nihh.
seneng banget rasanya bisa tamatin cerita ini.
gimana? bagus ga ceritanya

semoga kalian suka dengan ending nya ya! jangan lupa vote coment dan share ke temen temen kalian biar banyak yang baca ceritanya, hehe.

WARNING!

-ˋ ༻ cerita ini berasal dari imajinasi ku sendiri༺ ˎˊ-

MARSYELLA (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang