Extra Part

744 58 2
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA YAA

"Bunda sama Ayah pergi dulu ya?, kamu tunggu di rumah, nanti bik siti kesini sama galang" Ujar perempuan dengan paras tinggi.

Marsyella, perempuan itu sudah menikah dengan jeno dan mempunya satu orang putri dan putra, putri pertama nya berumur 17 tahun, sedangkan putra keduanya berbeda dua tahun dengan kakak nya, syella berhasil menjadi dokter mata dan itu membuat dirinya sedikit sibuk, tapi ia selalu punya waktu untuk meluangkan waktunya untuk anak anak nya.

Jeno, lelaki itu menjadi CEO di perusahaan yang ia bangun sendiri.

Perempuan bernama Kinara itu mengangguk, ia memberi hormat kepada mama dan papanya.

"Ay ay kapten!" Ujar nya lantang, kemudian syella dan jeno pergi memakai mobil mereka.

Kinara berjalan dengan pelan menuju kamar nya, ia duduk sambil menonton netflix di televisi.

Kinara berdecak kesal ketika mendapati wi-fi yang ada di kamar nya sangat lemot, ia pun melangkahkan kaki nya ke kamar marsyella sambil membawa guling di pelukkan nya.

Kinara duduk, di atas kasur sang ibu, menyalakan televisi dan menonton kartun disana.

Ketika menonton, pandangan nya tak sengaja menatap box usang berwarna coklat yang sudah sangat lama.

Ia berjalan kearah box tersebut, letak nya tak jauh dari tempat ia duduk, kinara menatap pelan box tersebut.

Entah mengapa jantungnya berdebar ketika ingin membuka box tersebut, hal pertama yang ia lihat adalah boneka, barang barang, dan secarik surat yang di susul setumpuk surat di sebelahnya.

Kinara membuka surat surat tersebut, mata nya memanas membaca satu persatu surat tersebut, tubuhnya bergetar sambil menatap surat surat yang berserakan disana.

Hai sayang.

Gimana keadaanya? Sehat? Jangan lupa makan sama minum obat yaa, by the way selamat ulang tahun yang 20 tahun syella kuu.

Kamu sudah kuat kan? walaupun gak ada aku disamping kamu, aku tetep jagain kamu dari atas sini.

Semoga kamu sehat terus.

Laskar
14-3-2016

Kinara merasakan sesak yang luar biasa di dadanya, 21 tahun yang lalu, surat yang sangat usang, di tulis dengan tulisan tangan, masih disimpan oleh syella.

Ia membaca satu persatu surat tersebut, banyak sekali ungkapan cinta yang tertera di surat tersebut dari seseornag bernama laskar.

Disana terdapat foto marsyella dan lelaki yang kinara ketahui bernama laskar, lelaki itu tersenyum sangat teduh sambil memeluk erat pinggang syella.

Syella pun disana terlihat sangat bahagia.

Banyak sekali foto foto zaman SMA disana, salah satunya foto saat syella berada di rumah sakit.

Kinara bisa melihat dengan jelas ada banyak sekali barcode di tangan kanan dan kiri marsyella.

Kinara tak kuasa menahan tangis, hatinya berkata, apakah masalah ibunya sangat berat sehingga bisa melakukkan hal seperti itu.

Tangisnya terhenti ketika melihat mobil kedua orang tua nya terparkir indah di depan pekarangan rumahnya.

Kinara berlari langsung ke bawah, memeluk syella dengan erat yang baru saja membuka pintu utama.

"Eh? Kenapa sayang?" Tanya syella membalas pelukkan kinara, tangan nya mengelus pelan punggung putrinya yang bergetar.

"Siapa yang jahatin kamu? Bilang ke ayah, biar ayah cari anaknya" Ujar Jeno.

Kinara diam tidak menjawab ia masih menangis tersedu sedu, kata perkata dari surat yang ia baca tersebut masih terngiang-ngiang di benaknya.

"Laskar.." Gumam kinara, jantung syella berdetak kencang, ia menatap putri pertama nya dengan tatapan yang sulit untuk di pahami.

Kemudian syella tersenyum, senyum nya bagai sihir yang bisa membuat tangisan kinara berhenti, sangat teduh.

"Kamu sudah baca surat dari dia ya?" Tanya syella sambil mengusap surai kecoklatan milik kinara.

Kinara mengangguk samar, kemudian syella menoleh pada jeno, seakan akan tau apa yang di kode oleh istrinya jeno pun mengangguk.

Syella mengajak kinara untuk duduk di sofa ruang depan, kinara mengikuti langkah sang ibu dengan pelan.

Syella pun mulai menceritakkan tentang ia, laskar, dan juga keluarganya.

Tangis kinara semakin menjadi, ia menatap syella dengan tatapan penuh kesedihan, tak percaya jika dulu kehidupan bundanya  sangat lah berat.

Seseorang bernama laskar itu telah mempunyai ruang tersendiri di hati syella.

"Tapi bunda kan sekarang sudah bahagia, punya kamu, galang dan juga ayah, mama bahagia banget" Ujar syella dengan senyum merekah.

Jeno yang melihat itu pun mengangguk, kemudian lelaki itu langsung memeluk istri dan putrinya.

"Besok ayah ajak kamu dan galang ke makam laskar yaa" Ujar jeno di angguki oleh kinara.

Jantung syella berdetak lebih kencang, angin lalu tiba tiba menerpa wajahnya, terasa sangat mustahil tapi ia merasakan.

Laskar ada disamping nya.

Hatinya menghangat air mata bahagia terjatuh, ia tersenyum dalam tangisnya, senyum yang sangat merekah.

-TAMAT-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MARSYELLA (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang