Sabrina?

388 33 4
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA YA SAHABAT

"Laskar!!"Panggil marsyella kepada laskar yang setia menunggu dirinya di depan apartemen.

"Kan gue udah bilang, gak usah anterin lagi, gue bisa pergi sendiri kok" Ujar syella tidak enak, pasalnya setelah syella pulang dari rumah sakit laskar terus bertingkah aneh, ia jadi lebih banyak bicara, tertawa, dan tersenyum.

Ia juga sering menegur syella jika ia makan sembarang.

"Udah diem, naik" Ujar laskar

Syella kesal, tapi ia tetap menaiki motor sport lelaki itu.

Sesampai nya di sekolah banyak sekali tatapan tertuju pada mereka berdua, pasalnya kedekatan laskar dan syella sudah di ketahui oleh seluruh warga sekolah.

'Cocok banget sih mereka'

'Tapi cocokan sama kak Sergio gak sih?'

Banyak dari mereka setuju akan hubungan syella dan laskar, syella tidak mau ambil pusing.

Ia melangkah kan kakinya menuju kelas, sesekali ia memelototi, orang yang membicarakan ia dan ibunya.

"Syella, ih gue kangen banget gila" Ujar dini sembari memeluk erat syella.

Syella terkekeh "Apaansi baru sehari ga ketemu"

"Oit, kelas yuk bentar lagi masuk" Ujar Vika kepada syella dan dini.

"Sabrina kemana?" Tanya syella.

"Gatau, ga dateng dia kayanya"

"Ohh"

Setelah belajar, bel istirahat tentunya berbunyi, syella dan teman teman nya memutuskan untuk makan di kantin, tapi ia hanya akan membeli roti karena ia sudah makan bekal dari laskar.

Laskar membuatkan nya salad, sebenarnya syella sangat anti dengan salat, karena ia tidak menyukai sayur, tapi ia tidak enak menolak pemberian laskar.

"Gue roti blueberry, sama susu coklat aja" ujar syella di anggun oleh dini dan juga Vika.

Kemudian dia sahabatnya itu pergi untuk memesan pesanan mereka, sedangkan syella duduk di kantin dengan memperhatikan orang orang yang berlalu lalang.

Dari kejauhan ia bisa melihat Sabrina dan caca sedang bercanda ria, layaknya seperti sahabat.

"Loh loh, itu Sabrina bukan si? kok dia sama pantat panci? ngapain?" Heboh dini sambil membawa nampan berisikan makanan mereka.

"Iya aneh si sabrina, gue kira ga dateng dia" Ujar Vika sambil memakan batagor nya.

Sabrina yang asik dengan candaan nya dengan caca tiba tiba melihat ke arah marsyella, tatapan nya penuh dengan kebencian.

"kenapa tuh anak, stress" Batin syella mendumel.

"Yaudah yuk makan" ujar vika sambil menatap makanan nya penuh minat.

Mereka pun makan dengan tenang, dan di sertai candaan dari vika dan dini, sedangkan syella terus memikirkan bagaimana bisa sabrina dekat dengan caca?.

"Gue ke toilet dulu, kebelet" ujar syella dan langsung pergi ke toilet, jujur ia sangat ingin membuang air kecil dari tadi.

"Hah lega" ujar nya ketika keluar dari toilet ia bercermin sebentar.

Ia terkekeh "cantik banget gue" gumam nya

Tak lama pintu toilet terbuka dengan kencang, menampilkan caca, sabrina dan 2 perempuan lainnya di belakang.

Syella terkejut bukan main.
"Bikin kaget aja" ujar nya sambil memegang dada nya.

"Jauhin laskar" ujar sabrina dingin, tatapan nya tajam.

Syella mengerutkan kening nya bingung, "Kenapa" Tanya syella tak kalah dingin.

"Lo tau?! gue udah suka sama dia dari dulu" Ujar sabrina marah.

"Ohh, sayang nya gue ga tau, coba lo bilang dari dulu pasti gue ga bakal sama laskar sekarang" Kata syella tajam.

Caca yang melihat itu pun geram dan langsung melayangkan tangan nya pada syella, syella tak kalah cepat ia langsung menangkap tangan caca.

"Mau apa lo? tangan lo kotor, ga usah pegang muka gue" Ujar syella penuh kebencian, jujur ia sangat muak dengan keadaan seperti ini.

"AP-"

"Gak usah ngomong, mulut lo bau tai" Ujar syella kemudian pergi meninggalkan caca yang tengah mengeram malu.

Syella keluar dengan wajah berseri seri ia bangga telah membuat caca mati kutu.

"Ahh senang nya" Ujar nya sambil merentangkan tangan.

DUG

"Aduh anjirr sakit banget" Keluh syella sambil mengusap usap kepala nya yang sakit.

Ia mendongak menatap laskar yang hanya diam membisu.

"Tumben pakai hoodie" ujar laskar curiga.

"Pengen aja, kenapa?" kata syella berdusta sebenarnya ia menutupi luka sayatan yang ia buat tadi malam.

Tak lama laskar menarik nya pergi untuk ke atas rooftop.

"Apaansih" Sentak syella, ia tidak suka di seret seret seperti tadi.

"Lo nyembunyiin sesuatu dari gue?" Tanya laskar curiga.

Syella kaget, "G-gak kok! gila ya lo?" Kata syella mengelak.

"Siniin tangan lo" Ucap laskar sambil menarik tangan kiri syella yang tertutup hoodie yang besar.

Bola mata laskar membesar, banyak tatapan yang ia tampilkan ketika melihat luka sayatan itu.

Syella menunduk tak berani menatap laskar yang kini pasti marah padanya.

"Gue ngerasa gagal jagain lo" Gumam laskar lirih.

Kemudian laskar menarik tubuh mungil syella untuk berada di dekapanya.

"Janji jangan lakuin itu ya?" Ujar laskar pelan sambil mengusap usap pucuk kepala syella.

"Gak bisa" balas syella parau.

"Itu sudah menjadi kebiasaan gue" Katanya sambil mengeratkan pelukkan nya pada laskar.

Disana mereka tidak nenyadari bahwa dari tadi ada seseorang yang melihat kejadian itu. Sabrina.

Ia nenangis dalam diam sekaligus marah.
"Gue bakal bunuh lo, syela" Gumam nya dan langsung pergi dari rooftop.

Jangan lupa vote dan coment ya😍

MARSYELLA (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang