BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA YAA
Hari senin, tepatnya hari dimana syella melakukkan operasi donor mata untuk pertama kali nya.
Syella sudah siap di ruang operasi, sedangkan pihak keluarga dan yang lain menunggu di luar.
Operasi berjalan lancar selama 1-2 jam. Setelah operasi syella di pindahkan ke ruang inap. Setelah itu, syella di biarkan tidur selama 2 jam.
"Pelan pelan yaa" Ucap suster ketika membuka perlahan perban yang melekat di mata syella.
Syella membuka matanya perlahan, matanya sedikit terang, tapi lama lama penglihatan nya menjadi lebih jelas.
Disana ia bisa melihat suster yang sedang melambai lambai kan tangan nya di depan wajah nya.
"Pah! aku bisa ngeliat lagi pa!" Ujar syella sedangkan arkan tersenyum haru.
Syella menatapi satu persatu orang disana, tapi ia tidak melihat laskar.
"Laskar mana??" Tanya syella.
Semuanya diam, tak lama widia ibunda laskar menangis dalam diam, ares pun langsung membawa sang istri ke dalam pelukkan nya.
Disana terlihat sargas sedang di peluk erat oleh rian yang sedang menangis tersedu sedu.
"Ini kenapa?!?, Laskar mana sih!?" Tanya nya pada semua orang disana.
"Kak laskar gak ada hiks hiks" Ucap sargas sambil menangis sesugukkan.
"PA! LASKAR MANA PA!?" Teriak syella pada arkan, air mata mengalir deras di pelupuk mata, perasaanya menjadi tidak enak.
"Itu mata kak laskar hiks hiks" Kata sargas sambil menunjuk kepada syella.
Syella terdiam membisu, "Gak mungkin" katanya sambil terduduk di lantai yang dingin, "Ini cuman mimpi" Lanjut syella kemudian mulai memukul mukul kepala nya berharap ia bisa bangun dari mimpi buruk ini.
"GAK MUNGKIN!" Teriak syella, ia sudah sangat berantakkan air mata sudah mengalir deras hingga menetes netes di lantai.
"DIA JANJI GAK BAKAL TINGGALIN AKU PA!"
"DIA BILANG KALO AKU UDAH BISA NGELIAT DIA BAKAL BAWA AKU PERGI KE DISNEYLAND"
"DIA UDAH JANJI PA, KENAPA DIA NGINGKARIN JANJI DIA?!!"
"Syella..." Panggil widia.
"Laskar sudah sakit sejak kecil, dia punya penyakit leukimia sedari umur 6 tahun" Kata widia sambil menangis.
Bagai tertimpa paku yang begitu besar syella semakin menangis menjadi jadi, ia sangat tidak menerima kenyataan tersebut.
"Dia juga donorin ginjal nya buat kamu"
"Gak!, GAKK!! LASKAR GAK MUNGKIN PERGI, KEMARIN DIA BAIK BAIK AJA!" Teriak perempuan itu.
Yang lain tidak berani bersuara mereka menatap dalam diam syella yang sudah seperti orang gila menangisi kepergian laskar untuk selama lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARSYELLA (COMPLETE)
Teen FictionTentang syella yang berusaha bangkit ketika semua orang memaksanya untuk menyerah. "Kita memang seiman tapi tuhan lebih mau engkau bersama dengannya dibanding aku"