Karin memutar bola matanya malas, ia tahu betul jika pesan itu pasti berasal dari Jeno. Sekarang ini memang sudah waktunya pulang sekolah, tepatnya pukul tiga sore."Guys, di rooftop."
Mereka semua mengangguk, mengambil tas lalu bergegas menuju rooftop. Sesampainya mereka di sana, mereka melihat empat cowok tengil, ya siapa lagi jika bukan Neo'z. Mereka mengambil posisi tepat di depan Neo'z, Karin mengambil posisi tepat di depan Jeno, Giselle berhadapan dengan Haikal, Jeremy dengan Winny serta Ning di depan Rendi.
"Dateng juga." Jeno tersenyum miring.
Bukannya Karin yang membalas ucapan Jeno, justru malah Winny yang mengambil alih. "Harusnya sih kita gak dateng ya, karena kita gak punya waktu buat gang aneh kayak kalian."
"Dih?! Songong nih bocah. Gang lo tuh yang freak!" Rendi membalas.
"Dih enak aja! Gang lo lah!" bela Winny.
"Bacot." Jeremy si pendiam itu bersuara.
Dengan sekali ucapan lantang Jeremy itu mampu membuat mereka semua terdiam. Karin maju mendekati Jeno, ia tak ingin membuang waktunya dan berlama-lama bersama Neo'z, gang yang sejak lama ia hindari.
"Mau apa lo?" tanya Karin to the point.
Jeno tak tinggal diam, ia melangkahkan kakinya untuk lebih dekat dengan Karin, ia menatap mata Karin sambil tersenyum miring. "Mau main-main aja sama lo."
"Buang-buang waktu," balas Karin sambil menatap Jeno tajam.
"Cabut guys," lanjutnya.
"Judes amat, liat nanti ya cantik."
Karin tak menggubris ucapan Jeno, dirinya benar-benar tidak ingin bermasalah dengan leader Neo'z itu.
Melihat Aespace yang pergi begitu saja dari rooftop membuat Jeno sedikit kesal. Memangnya siapa mereka bisa memperlakukan Neo'z seperti itu?
"Udah nih gini doang?" tanya Haikal. "Kalo gini doang mah sama aja judulnya gue berhadapan sama mantan," tambahnya.
"HAHAHA MAMPUS!" Rendi tertawa terbahak-bahak.
"Bangsat lo!" umpat Haikal.
Jeno mengeluarkan smirk andalannya.
"Main game kecil-kecilan sama mereka seru kali ya?" gumamnya yang masih bisa didengar oleh ketiga temannya itu.
"Boleh tuh, seru juga main sama mantan," kata Haikal dengan gaya tengilnya.
Jeremy menggelengkan kepalanya pelan, lalu menjitak kedua kepala temannya itu.
"Taubat, bego!" peringatnya lalu segera meninggalkan rooftop.
Rendi, Jeno dan Haikal saling melirik. Mereka benar-benar heran mengapa temannya yang satu itu seperti tidak memiliki perasaan apapun terhadap lawan jenis.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEO SPACE : AESPA X NCT DREAM 00 LINE
FanfictionNeo'z will slaughter anyone. But, Aespace won't let that happen to them. Masalah kecil menyebabkan Aespace harus berurusan dengan Neo'z, si raja jalanan sekaligus gang yang sangat mereka hindari. Perjanjian konyol itu membuat mereka larut dalam per...