Keesokan harinya, seluruh murid sedang sibuk mengunyah makanan mereka masing-masing di kantin sekolah, sekarang ini adalah jam istirahat.
"Ih, bakso gepeng punya lo kok gak dimakan? Tuker aja yuk sama punya gue," kata Winny sambil menukar bakso urat miliknya dan bakso gepeng milik Jeremy, tanpa persetujuan pula pastinya.
Jeremy pasrah, padahal ia menyisakan bakso gepeng itu karena itu menjadi salah satu makanan favoritnya.
Aespace dan Neo'z kembali satu meja untuk yang kesekian kalinya, karena keduanya sudah akur, mereka jadi lebih sering menghabiskan waktu bersama, termasuk satu meja di kantin dan makan bersama. Giselle melihat sekitar, seperti ada yang kurang dari anggota Neo'z.
"Cie Selle, nyariin Haikal ya lo?" tuduh Rendi.
"Dih, gue? Nyariin Haikal? Gak dulu."
"Gengsi aja lo, Selle. Haikal lagi sakit."
Perkataan Jeno itu sukses membuat Giselle membuka ponselnya dan segera membuka blokir kontak Haikal untuk menanyakan kabar cowok yang dicarinya itu.
Winny yang penasaran pun bertanya, "Sakit apa?"
"Demam katanya, nanti abis pulang sekolah kita mau jenguk. Pada mau ikut?" tawar Jeremy. Semua anggota Aespace mengangguk sebagai jawaban, kecuali Karin.
"Sibuk terus Rin sama hp, lagi chat-an sama siapa sih?" tanya Ning sambil mengintip ponsel Karin dari samping.
Karin menunjukkan layar ponselnya pada mereka semua. "Ini Felix yang kemarin di kafe, kan?"
Semua refleks menatap ponsel Karin, termasuk Jeno. Tanpa seizin pemiliknya, Jeno mengambil ponsel itu dan segera memblokir serta menghapus kontak Felix yang disimpan Karin.
Jeno membuang napasnya pelan, ia mengembalikan ponsel Karin dan menatap Karin dalam.
"Kan gue udah bilang jangan pernah berhubungan sama dia," peringat Jeno dengan suara yang lembut.
Karin menggigit bibir bawahnya pelan, ia merasa bersalah. "Iya, maaf."
"Lain kali langsung block atau report aja, ya?"
"Iya, Jen."
Mendengar jawaban itu membuat Jeno lega, tetapi nafsu makannya telah hilang. Ia beranjak dari duduknya dan pergi begitu saja tanpa berkata apapun. Karin hanya bisa melihat punggung Jeno yang mulai menjauh dalam diam, apakah Jeno marah padanya?
Rendi memanggil serta meledek Jeno. "Woi Jen, mau kemana lo? Cie... cemburu ya lo!"
Jeno sama sekali tak menghiraukannya, ia berjalan menuju rooftop sekolah, tempat favoritnya. Entah mengapa, mucul rasa aneh di benaknya saat melihat Karin dengan cowok lain, meskipun hanya sebuah pesan singkat saja.
Sejak awal ia bertemu Karin, Jeno juga memiliki perasaan aneh, apa mungkin dirinya sudah mulai jatuh hati dengan Karin? Atau jangan-jangan Karin hanya menjadi pelampiasannya dari Lia saja?
***
Klik!
Haikal menoleh pelan saat seseorang membuka pintu kamarnya, ia tersenyum tipis saat melihat ketujuh temannya masuk ke dalam kamarnya, siapa lagi jika bukan Neo'z dan Aespace. Rendi segera berlari dan langsung melompat ke arah kasur Haikal, ia langsung mengecek suhu tubuuh Haikal menggunakan punggung tangannya.
"Panas Kal, kayak ketek gue."
"Kampret lo!"
Rendi tertawa, diikuti yang lainnya. Kini gantian Jeno yang mengecek suhu tubuh sang sahabat. "Kok bisa sakit gini sih lo?" tanyanya heran. "Padahal kemaren lo baik-baik aja," tambah Jeremy.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEO SPACE : AESPA X NCT DREAM 00 LINE
FanfictionNeo'z will slaughter anyone. But, Aespace won't let that happen to them. Masalah kecil menyebabkan Aespace harus berurusan dengan Neo'z, si raja jalanan sekaligus gang yang sangat mereka hindari. Perjanjian konyol itu membuat mereka larut dalam per...