"Perhatian!"Pak Darma sang pembina acara mengumpulkan rombongan bus satu sampai lima. Semua murid telah berkumpul di tempat luas yang akan mereka tempati dua hari kedepan. Ia memberikan sambutan selamat datang kepada murid, tak lupa juga ia memberikan informasi kegiatan hari ini.
"... sekarang dari setiap tim akan membuat tenda masing-masing. Kegiatan selanjutnya akan diadakan acara makan siang, bersih-bersih lalu ibadah. Saat malam hari tepatnya pukul 7, semua siswa diwajibkan berkumpul di area pusat karena nanti kita akan megadakan acara api unggun dan permainan seru. Semua mengerti?"
"Mengerti Pak!"
"Baiklah, laksanakan!"
Semua murid pun langsung melaksanakan tugasnya masing-masing, sama halnya dengan Aespace yang sedang disibukkan dengan peralatan pembuat tenda yang ada di depan mereka. Giselle dan Karina sudah berpengalaman dengan kegiatan ini, tetapi berbeda halnya dengan kedua temannya itu. Ning sibuk mengamati sketsa tenda yang berada di kertas, sedangkan Winny yang berniat membantu malah membuat tenda yang hampir jadi itu runtuh kembali.
Giselle mengacak rambutnya frustasi. "Aduh Win! Kalo gak bisa gak usah gerecokin kenapasih?!" omelnya fontal.
"Ih! Masih mending mau gue bantuin!" Winny sewot, lalu ia menunjuk Ning yang sedang fokus mempelajari bagaimana cara memasang tenda dengan baik dan benar. "Daripada dia noh, malah diem aja!"
"Hadeh..." Karin menggelengkan kepalanya pusing, belum juga selesai memasang tenda, sudah ada pertengkaran kecil di antara mereka. "Udah dong, ini daritadi tenda jatoh-jatoh terus, jangan mulai deh," tegurnya.
"Tau ah!" Winny menekuk wajahnya kesal lalu segera pergi.
Karin hanya bisa menggelengkan kepalanya saja, dari dulu sahabatnya memang tak pernah berubah. "Udah-udah fokus bikin tenda dulu." Giselle mengangguk ia mencoba membenahi tenda yang roboh. "Ning langsung ikutan aja sini, kalo belajar dulu keburu tendanya udah ditutup lagi nanti," sindirnya, sedangkan Ning hanya tertawa pelan. "Hehehe... iya iya."
Lagi asik membuat tenda, tiba-tiba saja datang seorang cowok bertubuh tinggi dengan usilnya menendang-nendang paku besar yang masih berserakan di rumput sambil bersiul tanpa merasa bersalah. Giselle yang melihat itu pun langsung mengerutkan alisnya marah, apalagi setelah melihat sang pelaku.
"HAIKAL LO NGAPAIN SIH?!"
Haikal sang pelaku hanya bisa terkekeh saat melihat respon Giselle. "Sepi amat, si Winny the pooh kemana tuh?"
"Bukan urusan lo."
Haikal hanya bisa menganggukkan kepalanya saja saat mendengar jawaban dari Giselle, ia mengenal betul mantannya itu. "Mau dibantuin gak?" tawarnya, mungkin saja tawarannya ini bisa membuat mood Giselle sedikit membaik.
Ning yang mendengar hal itu pun langsung menganggukkan kepalanya antusias, tetapi tidak dengan Giselle. "Gak perlu, urus aja tenda lo sendiri."
"Oke..." lagi dan lagi, Haikal menganggukkan kepalanya. Tiba-tiba terbesit hal jahil dipikirannya. "Galak amat sih mantan, marah-marah gitu artinya butuh cinta tau gak?" godanya sambil mendekat ke arah Giselle dan mengangkat kedua alisnya menggoda.
Giselle tak terlalu menganbil pusing godaan Haikal. Namun, Haikal menjadi semakin ingin menggoda Giselle.
"Gue nanya Winny tadi, lo cemburu kan? Cie..."
KAMU SEDANG MEMBACA
NEO SPACE : AESPA X NCT DREAM 00 LINE
FanficNeo'z will slaughter anyone. But, Aespace won't let that happen to them. Masalah kecil menyebabkan Aespace harus berurusan dengan Neo'z, si raja jalanan sekaligus gang yang sangat mereka hindari. Perjanjian konyol itu membuat mereka larut dalam per...