"HUAAA!"Winny merengek sejak tadi. Sekarang ini dirinya sedang berada di kamar yang bernuansa merah jambu. Karin, Giselle dan Ning hanya bisa terdiam saat melihat sifat kekanak-kanakan salah satu temannya itu.
"Gue gak terima! Gara-gara Neo'z gue jadi gak dibolehin lagi sama bokap buat bawa mobil ke sekolah, huwaa!"
"Udah-udah, gapapa kali Win, masih ada mobil gue ini." Karin menenangkan.
Winny menyangkal. "Ya tapi sama aja! Gue sebel! Gara-gara Haikal, gara-gara Neo'z, gara-gara semuanya pokoknya!"
Ning menggelengkan kepalanya pelan. "Gimana ya... tapi kalo lo gak ketabrak Jeno juga kejadian ini gak bakal kejadian sih..."
"IH NING!"
Giselle segera menutup mulut Ning rapat-rapat. "Ya bener sih... tapi gak usah mulai deh lo," bisiknya. Ning mengangguk sambil berusaha melepaskan tangan Giselle dari mulutnya.
"Yaudah terus kalo gini lo maunya gimana?" tanya Karin.
"Bales lagi!" Winny menjawab dengan mantap.
Ning menggelengkan kepalanya pelan, diikuti oleh Giselle dan Karin.
"Kalo bales-balesan terus begini kapan selesainya, gue gak mau ikutan ah," kata Ning sambil duduk di kasur empuk milik Winny.
"Jangan gitu lah Ning, prinsip kita kan bersatu kita teguh bercerai kita runtuh," balas Giselle.
Plak!
"Itu bhineka tunggal ika, oon!"
Giselle nyengir. "Ya maap udah tau nilai PKN gue 60, udah ah back to the topic!"
"Lo mau bales dendam gimana emang?"
Winny menghentikan rengekannya, ia berpikir lalu tersenyum licik sambil melihat Ning, diikuti oleh Karin dan Giselle. Ning yang melihat ketiga temannnya itu sedang menatapnya penuh arti pun hanya bisa mengangkat kedua tangannya pasrah.
"Jangan aneh-aneh, guys." Ning memperingati.
"Gak aneh kok, cuma... hack akun untuk ulangan online salah satu dari member Neo'z aja, biar besok mereka gak bisa ulangan fisika." Winny santai.
Mata Ning membulat sempurna. "GILA LO YA?!"
Jujur saja Karin dan Giselle tak ingin terlalu ikut campur dalam masalah ini, jadi mereka hanya menatap Ning untuk membujuknya. Karena diantara mereka, hanya Ning yang bisa melakukan itu.
"Okay, fine. Tapi kalo ketahuan gue gak mau terlibat ya." Ning pasrah.
Winny tersenyum girang. "Aaa Ning, makasih banyak! Siap bos!" ia memeluk Ning.
Ning hanya bisa tersenyum pasrah, mungkin malam ini ia harus begadang bersama temannya, Kak Jeffrey untuk memulai aksinya.
***
Keesokan harinya, Rendi mengacak rambutnya frustasi. Sekarang ini dirinya sedang berada di depan laptop untuk mengerjakan ulangan fisika. Tetapi sejak tadi ia tak dapat login ke akun miliknya yang sudah diberikan sekolah untuk setaip murid. Murid lain sudah mulai mengerjakan soal itu, tetapi sejak tadi ia hanya mengutak-atik laptop, ia mengangkat tangannya.
"Pak maaf, akun saya kok eror ya?"
Guru fisika yang bernama Pak Cahyo itu segera menghampiri muridnya yang kesulitan, ia mencoba mengutak-atik laptop itu, tetapi hasilnya nihil. "Waddoh! Bagaimana ini, kok eror begini ya? Tidak seperti biasanya." Pak Cahyo kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEO SPACE : AESPA X NCT DREAM 00 LINE
FanfictionNeo'z will slaughter anyone. But, Aespace won't let that happen to them. Masalah kecil menyebabkan Aespace harus berurusan dengan Neo'z, si raja jalanan sekaligus gang yang sangat mereka hindari. Perjanjian konyol itu membuat mereka larut dalam per...