Setelah beberapa menit kemudian, suasana menjadi sepi, kini tinggal Jeremy sendiri yang sedang berjaga malam. Sedangkan yang lainnya sudah tertidur pulas.
Jeremy membuka ponselnya, meskipun tak ada sinyal sama sekali, tetapi setidaknya ia bisa memainkan game offline.
Tap... tap... tap...
Suara langkah kaki itu berjalan menuju Jeremy, hampir saja ia berpikiran hal mistis, ternyata itu adalah suara langkah kaki Winny.
Winny dengan muka lelahnya menghampiri Jeremy, ia bahkan sudah tak memikirkan apapun lagi, yang ia tahu, ia tak bisa tidur dan ia masih takut dengan pikiran yang menghantui kepalanya.
"Jer..."
"Hm?"
Itulah Jeremy, ia masih sama, selalu saja cuek pada lawan jenis. Winny duduk di sebelah Jeremy, lebih baik ia diam saja, karena ia tahu pasti ujung-ujungnya Jeremy hanya akan menjawabnya sekilas.
Jeremy menghela napas. "Lo kenapa belom tidur, hm?" tanyanya.
"Gue takut, gue gak bisa tidur. Kalo gue di sini, gue gak ganggu lo kan..." jawab Winny pelan.
"Enggak, lo mau main game?" Jeremy menyodorkan ponselnya, mungkin saja game bisa menghibur Winny.
Winny menggeleng. "Gue mau liatin lo aja," katanya sembari mendekatkan tubuhnya pada Jeremy.
"Oke."
Karena Winny menolak, Jeremy melanjutkan permainan offline yang barusan ia pause, selang waktu beberapa menit, tiba-tiba saja pundaknya seperti berat sebelah.
Jeremy langsung menoleh, dilihatnya Winny sedang tersandar di bahu lebarnya. Ia hanya menggelengkan kepala, kemudian menyelonjorkan kakinya. Ia mengangkat kepala Winny perlahan lalu ia pindahkan ke pahanya, tujuannya agar Winny tidur dengan nyaman.
"Katanya gak bisa tidur, baru beberapa menit udah pules. Lagian tadi di bus ngoceh terus sih, capek kan lo jadinya."
Tangannya refleks merapihkan rambut Winny yang menutupi wajah, tanpa sadar ia tersenyum simpul.
Tunggu, ini merupakan sebuah kemajuan untuk Jeremy bukan?
***
Beberapa jam kemudian, matahari mulai muncul dan pagi hari pun telah tiba. Jeremy yang berjaga semalaman itu langsung membangunkan teman-temannya.
Hoamm!
Suara Haikal menguap membuat yang lainnya pun ikut menguap. Mereka berkumpul di tengah. "Kalo pagi-pagi gini makan ikan bakar enak kali ya," celetuk Haikal.
Rendi menjitak kepala Haikal pelan. "Gimana mau bakar ikan, orang api unggun aja gak ada."
"Hehehe... iya juga sih..." Haikal terkekeh pelan, kemudian sesi bercanda mereka telah berakhir, sekarang digantikan oleh Jeno sang pemimpin untuk kembali mencari jalan keluar dari hutan. Sedangkan Karin, kakinya sudah mulai membaik jadi ia bisa berjalan sendiri, meski perlahan.
Pagi ini mereka menelusuri jalan tanpa sarapan dan minum, otomatis beberapa dari mereka lesu untuk melanjutkan perjalanan.
"Ini kapan nyanpe nya sih? Kok kita masih disini-sini aja dari tadi..." keluh Ning.
"Iya nih, gue juga laper pake banget," sambung Haikal.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEO SPACE : AESPA X NCT DREAM 00 LINE
FanficNeo'z will slaughter anyone. But, Aespace won't let that happen to them. Masalah kecil menyebabkan Aespace harus berurusan dengan Neo'z, si raja jalanan sekaligus gang yang sangat mereka hindari. Perjanjian konyol itu membuat mereka larut dalam per...