"Ih! Bete banget deh gue!"Hari ini adalah hari dimana siswa maupun siswi kelas 12 mengikuti kegitatan camping. Belum apa-apa Winny sudah mengeluh akibat mereka tidak menempati bus yang sama. Ning dan Winny menempati bus 2 sedangkan Karin dan Giselle menempati bus 3.
"Ya mau gimana lagi... masih mending lo sama Ning, daripada sendirian kan?" balas Karin sembari menggendong backpack besarnya, sebentar lagi adalah waktu keberangkatan mereka.
Winny menekuk wajahnya murung. "Iya, tapi kan..." ia mengecilkan volume suaranya, kemudian kembali mengoceh menggunakan suara cemprengnya yang nyaring. "KENAPA GUE HARUS SATU BUS SAMA JEREMY SI MANUSIA KUTUB ITU?!"
Bukannya merespon, mereka bertiga malah terdiam. Winny semakin kesal karena merasa diabaikan. "Ih kok kalian malah diem? Kalian tuh gak tau ya kemaren gue ngajak ngobrol dia udah kayak ngobrol sama kulkas 32 pintu tau gak?! Arghh! Nyebelin banget, emangnya dia siapa bisa ngacangin seorang Winny? Sok cool banget sih! Udah gitu—"
Ning memotong ucapan Winny kemudian menggerakkan kepalanya memberi isyarat kepada Winny. "Belakang lo..."
"Apaan sih?! Emangnya belakang gue ada ap—"
Glek...
Winny menelan saliva-nya pelan saat melihat tubuh kekar nan tinggi Jeremy yang tepat berada di belakangnya, ia mati kutu saat Jeremy menatapnya dingin. Memalukan, sangat memalukan. Ia hanya bisa tersenyum kikuk saja sekarang. "Hehe..." Jeremy yang melihat reaksi Winny pun hanya menggelengkan kepalanya dan segera pergi menuju bus terlebih dahulu. Setelah itu tentu saja wajah Winny memerah malu.
"Guys kok gak bilang sih..."
"Ya gimana mau bilang , lo nya aja nyerocos terus..."
"AU AH POKOKNYA GUE SEBEL BANGET SAMA DIA!" Winny memang tidak ada kapoknya.
"Awas nanti jatuh cinta lagi, acikiwir!" goda Gisele lalu bersiul.
"Ew, gak!" Winny menolak mentah-mentah. Sedangkan, mereka bertiga hanya bisa tertawa saja melihat Winny.
"Udah ah, ayok Selle nanti ketigalan lagi," ajak Karin.
Giselle mengangguk, sebenarnya ia juga kesal dengan pembagian bus yang tak sama rata, akibatnya ia jadi satu bus dengan sang mantan, Haikal. "Dadah, gue duluan ya, cepetan gih kalian ke bus, buat tag tempat, nanti gak sebangku nangis lagi."
Ning dan Winny mengangguk. "Bye, see u on tent!"
Akhirnya mereka berpisah dan menuju bus masing-masing. Mereka menghabiskan cukup banyak waktu di dalam bus karena tempat tujuan lumayan jauh dari sekolah. Tak seperti Winny yang rajin mondar-mandir untuk bercanda dengan teman seisi bus, Ning justru malah lebih suka melihat pemandangan sambil mendengarkan lagu menggunakan earphone miliknya.
Di sisi belakang, terdengar suara keras para siswa yang bernyanyi maupun menepuk-nepuk bangku bus agar menghasilkan sebuah irama. Winny berperan besar dalam kegiatan itu, ia bahkan menjadi vokal utama. Meskipun cempreng, tetapi suaranya jangan diragukan. Rendi yang kebetulan berada di bus 2 pun ikut meramaikan bus, hingga akhirnya ia bosan dan kembali ke tempat duduknya bersama Jeremy.
"Mabar ga?" tawar Rendi.
"Skip dulu, gue pengen tidur." Jeremy menolak sambil memejamkan matanya.
Jika sudah begini Rendi bingung harus melakukan apa, ia berjalan menuju tempat sang supir bus, niatnya untuk menanyakan berapa jam lagi mereka akan sampai, tetapi setelah sampai ia malah salah fokus dengan Ning yang sedang melihat pemandangan, ia tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEO SPACE : AESPA X NCT DREAM 00 LINE
FanfictionNeo'z will slaughter anyone. But, Aespace won't let that happen to them. Masalah kecil menyebabkan Aespace harus berurusan dengan Neo'z, si raja jalanan sekaligus gang yang sangat mereka hindari. Perjanjian konyol itu membuat mereka larut dalam per...