18 ; Go Home.

3.7K 456 21
                                    

Tak terasa sore hari telah berubah menjadi malam yang panjang, sekarang semua siswa maupun siswi telah berkumpul untuk menyaksikan api unggun sekaligus acara penutupan camping. Berbeda halnya dengan Karin, ia hanya duduk di tenda karena kakinya yang sakit.

"Woi, di sini aja lo? Gak bosen?"

Ya, itu adalah suara Jeno. Untuk apa Jeno ke sini? Bukankah seharusnya ia berada di acara api unggun bersama yang lainnya?

"Lo ngapain di—" ucapan Karin terpotong.

"Ditanya malah nanya balik."

Karin hanya bisa tersenyum kikuk, kemudia ia semakin bingung dengan perilaku aneh Jeno. Sekarang ini Jeno duduk tepat di sampingnya.

"Gue temenin, ya?"

"Gue temenin, ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Langit pun semakin gelap, menandakan mereka semua harus kembali ke tenda masing-masing dan beristirahat karena besok pagi mereka akan kembali ke sekolah.

"Anjrit lah! Basah jaket gue gara-gara si Jihan!" Giselle mendumel terus-menerus sejak perjalanan menuju tenda.

"Pake nih, Selle."

Giselle menengok ke arah belakang karena seseorang telah memanggil namanya, Haikal yang sejak tadi berada di belakang Giselle segera melepas jaketnya, lalu melemparnya ke arah Giselle.

"Gak usah, thanks." Giselle melempar kembali jaket itu pada Haikal.

"Pake." Haikal melempar jaket biru dongker miliknya pada Giselle untuk yang kedua kalinya.

"Gak." Untuk kesekian kalinya, Giselle menolak tawaran baik Haikal sembari melempar jaket itu.

"Pake, pikirin konsekuensinya kalo jaket lo basah."

Lagi dan lagi Haikal melempar jaket itu pada Giselle. Cuaca terlihat mendung di tengah hutan yang gelap dan sejuk ini, bisa saja seseorang masuk angin jika menggunakan jaket yang basah.

"Whatever, i don't care, Kal."

Jadilah mereka berdua saling melempar jaket. Ning dan Winny yang ada di samping Giselle hanya bisa terdiam saja. Namun, sayangnya sekarang bukan waktu yang tepat untuk hal itu.

Haikal segera melangkahkan kakinya menuju Giselle. "Pake ya?" tawarnya lembut.

"Enggak mau, Ha—"

"Pake atau gue pakein?"

"WHAT THE F—"

Lengan jaket itu Haikal ikat di leher Giselle. "Pake ya, jangan sampe sakit." Haikal tersenyum manis setelah mengucapkan hal itu, lalu ia segera berjalan terlebih dahulu menuju tenda.

Giselle hanya bisa mematung sebelum akhirnya Ning menyadarkannya.

"Selle, lo... gak gagal move on kan?"

NEO SPACE : AESPA X NCT DREAM 00 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang