Sudah dua minggu berlalu, semenjak Danil kembali mengojek. Namun, hingga saat ini Anastasia belum juga menghubunginya untuk membelikan barang apapun. Hal yang cukup membuat Danil bingung sekaligus tertekan.
Kembali teringat akan masa ia dirawat. Saat itu tiada seorangpun yang ia miliki. Hanya beberapa teman kontrakan yang juga memiliki masalah keuangan. Terbaring di rumah sakit dan mengurus dirinya sendiri, Danil merasa pasrah akan keadaannya.
“Apapun yang terjadi, aku hanya harus menjalaninya,” gumam Danil untuk terus meyakinkan diri.
Biaya operasi yang tak sedikit, serta kebutuhan yang harus terus dibayar cukup membuat Danil pusing. Sedikitpun ia tidak berani untuk berhutang, bahkan hanya untuk sekedar berniat untuk berhutang. Semua itu karena ia sadar akan kemampuannya.
Kehadiran Anastasia yang sudah lama dekat dengannya menjadi sangat berarti, berharap bisa menjadi teman cerita sekaligus penyemangatnya. Diam-diam, ia merasa begitu nyaman dan jatuh hati dengan Anastasia. Meski belum pernah melihat sosok dirinya.
Sesuatu yang tak pernah ingin ia katakan pun akhirnya tersampaikan. Biaya besar untuk operasi terlontar dan dengan mudahnya Anastasia membantu dirinya. Sungguh, ini kejadian diluar dugaan. Rasa syukur yang berlebih terus ia panjatkan.
Kado terindah dari Tuhan, saat menginginkan sesuatu yang kau sangka tak mungkin bisa didapatkan.
Masalah besar seketika selesai dengan begitu mudahnya. Tidak hanya itu, bahkan ia bisa beristirahat tenang tanpa harus memikirkan biaya hidupnya selama pemulihan.
Nikmat mana lagi yang harus didustakan. Semua itu berlaku, untuk mereka yang berpikir.
Wajah Danil terus tersenyum selama mengingat momen ini. Rasa syukur yang menyelimuti hatinya mampu membuat ia merasa menjadi orang yang paling bahagia di dunia ini. Namun, senyuman itu seketika memudar, menunjukkan wajah was was dan takut. Kala ingatan membawanya pada masa di tengah malam saat hujan turun.
Saat itu ia meminta Anastasia datang menjenguknya. Setelah tiga tahun lamanya berteman, namun sedetikpun ia tak pernah melihatnya. Rasa penasaran akan dirinya, serta harapan besar untuk bertemu dengan mengalaskan keadaannya, membuat Danil memintanya untuk datang.
Harapan besar itu seketika memudar, kala mengetahui seorang satpam yang mengantarkan makanan dan selimut untuknya. Tidak ingin terhanyut akan prasangka, Danil menghubungi Anastasia. Ternyata ia berada di sana, datang langsung untuk mengantarkan keperluan Danil.
Rasa bahagia kembali mencuat, senang tak karuan ketika menyadari Anastasia benar-benar keluar rumah untuk menemui dirinya. Rasa bahagia yang kini ia rasa, mendorong kepercayaan dirinya. Diiringi gelora yang terus melonjak, Danil nekad mengatakan cintanya. Keraguan yang mungkin sedang Anastasia rasa, bisa terhapus dengan pernyataan tulus darinya.
Seketika Danil memejamkan mata mengingat semua kejadian itu. Tangannya terus saja menepuk-nepuk dahinya.
“Apa karena itu ya. Anes menghindariku setelah kejadian itu. Bodohnya aku ...,” gerutu Danil dengan hati yang dipenuhi rasa bersalah.
“Enggak pantas, Dan. Kamu hanya tukang ojek yang enggak jelas asal usulnya. Sedangkan Anes, dia cewek pintar yang bahkan bisa hasilin banyak uang hanya di dalam rumah. Kamu enggak nyadar apa, semua kebutuhan Anes itu lengkap banget. Nah kamu, bisa makan tiga kali sehari aja udah syukur. Bisa bayar kontrakan enggak telat aja, udah paten banget,” bisik Danil yang terus menyalahkan dirinya.
Seakan kehilangan, Danil terus saja memikirkan Anastasia. Meskipun ada banyak orderan yang ia dapatkan, namun semua itu tak lantas membuyarkan sosok Anastasia dari ingatannya. Bimbang, meragu, penasaran semua rasa itu terus saja bergentayangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABG Atas Bawah Gede
RomancePerjuangan wanita gendut untuk menemukan kepercayan dirinya hingga menjadi sumber inspirasi jutaan wanita gendut dunia. Anastasia Conroy-gadis yang dibesarkan oleh seorang nenek tua. Ia hidup sendirian di kontrakan kecil setelah kematian neneknya. H...