Pagi yang cerah terlewatkan, karena kini matahari sudah berada tinggi diperaduannya. Sinarnya yang terang menerobos masuk melalui cela kain jendela, hingga kini menyentuh lembut wajah Anastasia. Merasa silau, Anastasia mencoba membuka mata. Tubuhnya terasa sangat lelah dengan rasa ngilu dibanyak bagian tubuh. Namun, tidak sedikitpun wajahnya menunjukkan rasa kesal dan kecewa. Sebaliknya, bibirnya terus terkembang dengan penuh merona bahagia.
Kembali teringat keseruan pesta semalam. Mereka semua memasang wajah bahagia. Tidak terkecuali Anastasia. Berbincang, menari, bernyanyi dan melakukan banyak hal lain dengan bebasnya. Seakan memiliki dunia, mereka dengan puas beraksi tanpa takut dibuli.
Lagu disko berbunyi, mereka asik menari. Melenggak lenggokkan tubuh mengikuti nada. Ada yang berbincang sambil menikmati minuman yang tersedia. Menggunakan gaun dengan ukuran super besar, namun tetap merasa percaya diri. Bak pesta para putri dan merekalah putrinya. Tak ada tatapan jijik, semua menikmati malam itu.
Bibir Anastasia semakin melengkung lebar, matanya berbinar dengan penuh semangat ia bangkit meninggalkan ranjang. Berdiri di depan cermin dan mencoba memandangi wajah dan seluruh tubuhnya.
“Emang aku cantik ya?” gumamnya sembari memandangi wajahnya yang entah mengapa kini terlihat begitu cantik. Tangannya terus saja mengelus lembut pipi dan bibirnya, seakan tak percaya bahwa gadis yang ada di dalam cermin adalah dirinya.
“Masih gendut, tapi kok beda ya. Beneran ... jadi makin cantik.”
Anastasia masih terlihat betah berada di depan cermin, membalikkan tubuhnya ke kanan dan kiri. Masih ada banyak lemak terlihat di sana, terutama bagian perut, paha dan bokong serta lengan. Tetapi, ia merasa dirinya benar-benar cantik dan sangat berbeda.
“Tok, tok, tok!”
Suara ketukan pintu mengagetkan Anastasia. Dengan langkah kecil ia mencoba mencari tahu siapa yang mengunjunginya. Betapa kagetnya Anastasia melihat tiga orang member ABG datang nyamperin ke rumahnya.
Seketika ia merasa ragu dan bingung, mengapa mereka bisa tahu keberadaan rumahnya. Namun, ia kembali teringat bahwa mereka pulang bersama selepas pesta. Tetapi, rasa takut itu kembali muncul, hingga ketukan kembali terdengar diikuti panggilan namanya dengan nada yang riang.
“Buka enggak ya?” gumam Anastasia sembari melirik ke seisi rumah.
Pintu dibuka dan ketiganya nyelonong masuk begitu saja. Sedangkan Anastasia masih berdiri dibalik pintu dengan wajah kaku.
“Maaf ya, Kak. Kami enggak bilang-bilang mau datang. Kakak pasti baru bangun tidur ya?” ucap Kiki gadis SMA yang menjadi member baru di group ABG.
Anastasia hanya bisa menyengir. Ternyata mereka datang dengan membawa bahan mentah dan berniat menumpang masak. Kiki mendapat tugas untuk membuat video tutorial masak, sedangkan teman yang lainnya hanyalah pengangguran dan satunya bekerja online, merasa bosan di rumah ia memutuskan untuk ikut bersama ke rumah Anastasia.
Tak mampu menolak, Anastasia membiarkan Kiki menggunakan dapurnya. Sedangkan si pengangguran meminta izin untuk menggunakan alat gym milik Anastasia. Semua terlihat sibuk dan asik sendiri, sedangkan Anastasia memutuskan untuk mandi.
Anastasia keluar dari kamar mandi hanya dengan mengenakan daster selutut dan handuk melingkar di kepalanya. Ia merasa risih akan keberadaan orang lain di rumahnya, terlebih sudah cukup lama ia tak pernah dikunjungi siapapun. Namun, ia mencoba menahan rasa tak nyamannya. Karena tak ingin teman-temannya merasa kecewa, Anastasia memilih lebih banyak diam dan membiarkan mereka melakukan hal yang mereka sukai.
“Kak!” panggil Kiki yang sudah selesai memasak.
Anastasia melirik ke arahnya, namun wajah ketiga orang itu terlihat mencurigakan. Mereka tersenyum sambil melirik satu sama lain, seakan hendak merencanakan sesuatu. Membuat Anastasia merasa takut, tubuhnya membatu dengan tatapan kaku. Bulian masa lalu kembali terasa dengan perasaan takut yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABG Atas Bawah Gede
RomancePerjuangan wanita gendut untuk menemukan kepercayan dirinya hingga menjadi sumber inspirasi jutaan wanita gendut dunia. Anastasia Conroy-gadis yang dibesarkan oleh seorang nenek tua. Ia hidup sendirian di kontrakan kecil setelah kematian neneknya. H...