Hari ini Anastasia memutuskan untuk membuat suatu gebrakan. Dimulai dari ide gila para penderita buli yang berkeinginan membuat sebuah komunitas atau group, Anastasia dengan keahliannya dibagian komputer dan internet berniat mengabulkannya. ABG sebagai singkatan 'Atas Bawah Gede' menjadi pilihan. Singkatan yang berhasil menggantikan kata gendut. Sebuah website dengan link www.ABG.com pun dilayangkan. Tidak hanya sekedar untuk dilihat banyak orang, website ini juga membuat group member yang membolehkan siapa saja untuk mendaftar. Hanya dengan satu syarat, mereka yang pernah memiliki berat badan berlebihan alias kegemukan.
“Ayolah! Mari kita berkumpul kawan,” gumam Anastasia dengan bibir yang terkembang. Matanya terus saja menatap serius ke arah layar. Ada rasa berbeda yang kini menyala di hatinya. Rasa senang dan tak sabar itu membuat Anastasia enggan berpaling dari layar komputer.
“Oke, aku akan mulai dari pembahasan tentang pembulian.”
Jari jemari Anastasia kembali menari di atas papan ketik. Ia mulai mengisi halaman web-nya dengan informasi mengenai pembulian yang ia dapatkan dari google. Terutama pembulian yang dirasakan mereka penderita obesitas. Ia berharap, terbentuknya komunitas ini akan membantu mereka yang juga mengalami tekanan yang sama. Menjadi lapak untuk mereka menunjukkan bakat serta kelebihan. Karena Anastasia tahu, semua orang memiliki kelebihan. Hanya saja tidak semua memiliki kepercayaan diri untuk menunjukkannya. Terutama bagi mereka yang sudah lebih dulu mendapat ejekan karena bentuk fisik yang mereka miliki.
“Enggak bisa gini aja. Aku harus bagikan link ini ke banyak akun. Bagaimanapun kalian yang juga merasa sakit seperti diriku harus saling berkumpul dan bekerja sama.”
Semangat Anastasia yang begitu besar membuatnya begitu fokus untuk mengembangkan rencananya. Tidak hanya itu, ia juga membayar media iklan internet untuk mempromosikan web miliknya.
Kelebihan yang Anastasia miliki, membuat ia tergerak menarik banyak orang dengan mendesain gambar atau kata-kata. Semua itu ia lakukan hanya demi berniat menolong banyak orang yang merasakan penderitaan yang sama dengan dirinya. Namun, jauh di dalam hatinya, dialah yang sangat membutuhkan bantuan orang lain untuk memotivasi diri agar lebih percaya diri. Setidaknya untuk berani keluar rumah merasakan kembali sengatan matahari.
Anastasia begitu menggebu-gebu saat ini, tanpa ia sadari telah tumbuh rasa optimis yang nyaris lenyap tanpa jejak. Rasa semangat, bahkan untuk sekedar menghadapi hari esok. Rasa antusias akan suatu hal yang bukan sama sekali menguntungkan, namun begitu ingin diperjuangkan.
Sudah entah berapa jam Anastasia terus asik berkutat dengan komputernya, namun tak lantas ia merasa lelah.
Jika kau mengerjakan suatu hal dengan rasa senang dan tulus, maka tiada kata lelah apalagi menyerah dalam menjalaninya. (Anastasia Conroy- ABG)
Dering gawai menyadarkan Anastasia, sebuah pesan singkat masuk untuk mengingatkannya akan beberapa editan yang harus diserahkan. Tanpa banyak kata Anastasia segera menepuk dahinya lalu membuka layar berisi aplikasi desain yang biasa ia gunakan.
Sudah dua bulan ini Anastasia berhasil mengurangi kebiasaan mengemilnya. Ia mengganti dengan mengunyah buah juga memakan salad sayur. Meskipun begitu, ia tetap mengkonsumsi nasi disetiap harinya. Cukup sekali ia merasakan demam tinggi dan sulit membuka mata karena mogok nasi. Meski semua kebiasaan baru ini tidak menunjukkan menurunnya beran badan, namun tubuhnya terasa lebih nyaman dan terbebas dari rasa sesak yang melelahkan.
Cukup tidur dan selalu menyempatkan berolah raga meskipun hanya menggunakan tread mill, Anastasia merasa lebih baik. Tidak butuh waktu lama, hanya sepuluh menit dan itu pun cukup berjalan santai. Semua ini ia lakukan bukan dengan niat untuk menjadi kurus, melainkan sekedar menjaga kesehatan.
Salah satu penyebab sakit hati seorang wanita kala timbangan tidak kunjung turun padahal sudah berolah raga dan mengurangi jajan. Maka janganlah salah niat dalam melakukan suatu hal.
Sebuah email masuk, namun Anastasia hanya melirik sesaat tanpa berniat membukanya. Ada banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan hari ini, hingga ia mengabaikan apapun pemberitahuan yang masuk.
Akhirnya setelah memeras otak untuk mencari desain yang tepat, Anastasia berhasil menyelesaikan pekerjaannya. Tubuhnya terasa lelah karena terus duduk. Memutuskan berdiri dan melakukan peregangan otot sederhana, membuat dirinya lebih rileks. Seakan terlupa dengan pemberitahuan yang sempat masuk, Anastasia memutuskan untuk mandi demi menyegarkan tubuhnya.
Bagi Anastasia, tidak ada kewajiban untuk mandi pagi, bahkan tidak pula disetiap sorenya. Ia hanya perlu mandi disaat ia ingin. Karena tidak ada yang akan tahu mengenai hal ini. Tidak ada yang berkunjung ataupun seseorang yang harus ia temui. Bukannya karena jorok apalagi malas, hanya saja ia tidak disiplin dalam menjalani hari-harinya.
“Hai Nes, lagi sibuk banget yah. Kok belakangan ini lama banget balasnya?” pesan singkat dari Danil. “Oh ya, kamu punya kurir baru apa gimana? Kok jarang order barang?”
Bibir Anastasia melingkar membaca semua pesan Danil. Ada kebahagiaan tergambar diwajahnya dibalik pipi yang merona karena malu.
“Iya, Dan. Banyak kerjaan nih. Enggak ada kurir lain kok, tenang aja.”
Meski bahasa yang tertulis membahas tentang kurir, namun entah mengapa justru Anastasia merasa ia tengah mengatakan, “Enggak ada yang lain kok, Cuma kamu seorang, Dan.” Sehingga membuat senyumnya kian melebar diikuti gerakan tubuh tanda riang.
Dua email kembali masuk dalam waktu berdekatan. Kembali Anastasia berniat mengabaikan, namun segera ia buka ketika menyadari pesan yang masuk bagian dari web buatannya.
“Yeeyy!” teriak Anastasia. Ia merasa benar-benar bahagia saat ini. Sudah ada dua orang yang ingin bergabung dengan komunitas yang ia buat. Rasa bahagia itu datang secara berlebihan, hingga membuat Anastasis terharu sampai menitihkan air mata.
“Sudah lama banget aku enggak merasa bahagia begini,” gumamnya sambil menyeka air mata.
Seketika Anastasia tersadar akan sosok Danil. Yah, semenjak pertemuan keduanya Anastasia kembali bisa merasakan banyak rasa selain takut dan kesedihan. Rasa-rasa itu kian lama semakin bergelora. Menimbulkan jiwa baru dalam pribadi yang sama. Terkadang seperti bukan diri sendiri. Memberi perubahan yang tanpa disadari.
Rasa bisa mengubah jiwa, menjadi lebih baik maupun sebaliknya.
Tetapi rasa bahagia itu mendadak pudar berganti kekecewaan. Hembusan napas berat kembali keluar dari mulut Anastasia kala menyadari salah satu dari member ternyata bukan bagian dari orang bertubuh gendut. Melainkan hanya seorang anak baru gede yang sama sekali tidak merasakan bulian akibat fisik. Terpaksa Anastasia menolak keinginannya untuk bergabung. Karena ditakutkan keberadaannya dalam komunitas ini justru akan memberi dampak buruk karena tidak mengerti akan apa yang kaum gendut rasakan.
Hari terus berganti dan Anastasia masih tetap menanti. Setiap hari, bahkan setiap saat ia menyempatkan untuk membuka email memastikan keberadaan member yang ingin bergabung. Namun, sudah seminggu berlalu setelah web dibuat. Hanya ada tiga orang yang terdaftar. Rasa kecewa pun kembali hadir, meski sudah menuliskan banyak hal tentang pembulian pun tidak ada juga yang berminat untuk bergabung.
“Apa kalian enggak percaya untuk ngirimin foto gendut kalian? Aku kan hanya ingin memastikan, kalian layak apa enggak buat gabung. Untuk apa juga ikut, jika tubuh kalian bagus dan wajah kalian cantik,” gerutu Anastasia. Wajahnya merengut sepanjang hari. keadaan ini membuat perasaan buruk kembali menyelimuti. Ia kembali malas untuk berolah raga dan banyak menghabiskan waktu di atas ranjang sambil menonton film. Memakan banyak buah dan sayur, tanpa menggunakan nasi.
Perasaan buruk, tidak hanya menyulitkan. Namun, bisa menjadi penyebab gangguan kesehatan.
“Apa sih mau kalian? Mulai sekarang terserah!” ujar Anastasia sembari melemparkan gawainya ke atas ranjang. Lalu tidur dengan malas-malasan, bahkan untuk mandi pun enggan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABG Atas Bawah Gede
RomancePerjuangan wanita gendut untuk menemukan kepercayan dirinya hingga menjadi sumber inspirasi jutaan wanita gendut dunia. Anastasia Conroy-gadis yang dibesarkan oleh seorang nenek tua. Ia hidup sendirian di kontrakan kecil setelah kematian neneknya. H...