31.

2.5K 436 107
                                    

!! Banyak Typo !!

"Lo mau ngapain?! Jangan deket-deket gw bangsat!" bentak (Name).

Seakan tuli,pria tersebut tetap berjalan mendekati (Name).

"Cantik..tapi lebih cantik lagi kalo lo desahin nama gw" kalimat haram tersebut keluar dari mulut laki-laki brengsek didepan (name)

"Ayo kita main" Laki-laki tersebut membelai lembut wajah (Name).

Laki-laki tersebut meraba-raba tubuh (Name) membuat (name) sedikit ketakutan.

"Jauhin tangan lo dari tubuh gw sialan" (Name) sedikit berteriak.

"Suuutt jangan teriak-teriak lo simpen aja suara lo buat nanti" ucap pria tersebut membuat (Name) jijik mendengarnya.

(Name) sangat berantakan sekarang,bahu (Name) terekspos dengan jelas menampilkan tanda kepemilikan yg dibuat oleh Rindou.

"Gw bakal buat lebih banyak dari ini" laki-laki tersebut menjilati leher (Name) serta mengelus-elus paha (Name).

"Rinn tolongin aku,aku takut" batin (Name)

Tanpa sadar setetes air mata lolos dari pelupuk mata (Name),pikirannya sudah kemana-mana sekarang.

"Ga usah sok suci lo udah sering kan sayang~ "

Laki-laki tersebut mulai membuka pakaian (Name) perlahan.

Tokk..tokk...tokk..

"Ck! Ganggu aja tuh cewe" laki-laki tersebut berjalan ke arah pintu menemui Ica.

"Kenapa bo-" ucapannya terpotong kala sebuah pistol menempel tepat di dahinya.

Pelakunya adalah Rindou, ia datang bersam Ran dan Sanzu serta Ica yang sudah berada dalam genggaman Sanzu. (Name) bernafas lega didalam sana.

"Brengsek!" Rindou mendorong keras pria tersebut saat melihat keadaan (Name) hingga punggung pria tersebut terbentur tembok.

"Gede juga nyali lo berani nyentuh milik gw" Krekkk Suara patahan tulang terdengar sangat jelas di ruangan itu

Rin terus memukuli pria tersebut meluapkan emosinya,hingga sebuah suara menghentikannya.

"Rin selametin (Name) dulu dia biar urusan gw"
Rin menghentikan kegiatannya dan memilih menyelamatkan (Name).

"Berani juga serangga kecil kaya kalian main-main sama kita" sinis Sanzu setelah menghempaskan Ica ke lantai.

"Dan lo.." tunjuk Ran pada Ica

"Gw tau siapa lo anak teladan disekolah kan? Anak kebanggan guru. Btw kelas kita sebelahan lohh siapa sangka seorang anak teladan bisa main kaya gini" Rin menembakan satu peluru di kaki Ica.

"Akhh Rinhh tolongin aku pleasee" panggil Ica pada Rin yg sedang melepaskan ikatan (Name).

"Segitu doang? Kemana nyali lo yang gede itu hm?" Ran mencengkram kuat rahang Ica

"Kalo lo punya nyali buat sentuh (Name) berarti lo juga punya nyali buat lawan kita" Lanjut Ran

Plakk..

Tamparan keras mendarat di wajah Ica
"Jauh-jauh dari adik gw najis punya adik ipar kaya lo" ucap Ran tajam

"Dan lo! Kita juga ga bakal kehadiran cewe lonte kaya lo di Bonten" Sanzu menimpali.

"Gw bukan lonte! Yang lonte itu (Name)! Lo liat banyak kissmark di bahu dia! Dia yg ga pantes bareng kalian" ucap Ica tak terima.

"Cewe gw bukan lonte kaya lo bangsat! itu gw yang buat dan lo bakal dapet balasan" ucap Rin dingin.

Setelah menyelamatkan (Name) Rin pergi meninggalkan mereka berempat diruangan tersebut.

Sebelum pergi Rin memberi kode kepada Ran dan Sanzu dan hanya diangguki mereka berdua.

"Maaf aku telat dateng" ucap Rin sambil menggendong (Name).

"Gapapa,makasih udah dateng " (Name) berusaha tersenyum.

"Aku pasti dateng,aku bakal selametin kamu dimana pun kamu bakal aku cari sampe ketemu karna aku sayang kamu"  -Rindou

"Tidur sini,kamu cape kan?" Rin mengarahkan kepala (name) untuk bersandar di dadanya.

Di lantai satu Rin bertemu dengan Akashi dan Mikey,setelah itu mereka pergi kerumah sakit bersama.

Tak butuh waktu lama mereka sampai di rumah sakit dan segera meminta dokter untuk merawat (Name).

Setelah mendapat perawatan (Name) diputuskan harus dirawat inap selama beberapa hari.

"Rinn (name) gimana?" tanya Naya dan Hina yg baru datang

"Badanya dia lumayan banyak kegores pisau,tapi dia gapapa udah dirawat dokter" Rin menjelaskan

"Rin maafin kita ga bisa jaga (Name)" Hina menunduk

"Gapapa dia emang kepala batu,lo pada ga salah" ucap Rin membuat mereka berdua bernafas lega.

Tak lama Ran,Sanzu dan yg lainnya tiba dirumah sakit.

"(Name) gimana dek?" tanya Ran kepada adiknya

"Gapapa tapi dia harus dirawat juga beberapa hari disini,sama disuruh hibur dia aja biar ga trauma" Rin menjelaskan

Mereka semua bernafas lega.

"Mau liat (name) kedalem" pinta Hina

"Ga boleh,dia suruh istirahat sama dokter" jawab Rindou.

"Tuh cewe udah beres sesuai yg lo mau dek" ucap Ran

Rin hanya mengangguk saja.

Karna tak dapat menjenguk (Name) Naya dan Hina pergi ke kantin rumah sakit bersama Mikey,Sanzu dan Koko

"(Name) ada dimana woy? Dia diculik siapa?" tanya Hina

"Dia diculik sama Ica anak sekelas gw" jawab Koko

"Ica yg anak pinter itu?!" kaget Hina

"Terus gimana? Ceritain yg jelas please" Pinta Naya

"Si (Name) mau dibunuh Ica tadinya gara-gara gamau putusin si Rin udah gitu pas sampe sono mau di unboxing orang lagi" jelas Sanzu

"HAH?! Bangsat lo Ica! kita harus bales perbuatan dia Nay" kesal Hina

"Udah weh,itu urusan si Rindou kita aja ga boleh nanganin tu cewe padahal enak tuh palanya kalo gw tembak" Mikey ikut kesal

"Gatau dah itu cewe mau diapain sama Rindou,bagus dia mati daripada disiksa dulu" ucap Koko.

Halo..

Gw baru sadar votenya udh 2k anjir
Makasih kalian <3

Padahal ga pernah minta tapi kalian tetep kasih..

Aaaaa jadi sayangg pengen nampol deh🗿

Gak..gak..

Makasih yg udh support ♥

Pdhl ni cerita gjls tapi ada yg baca🗿

Ya anggep aja ini makasih gw jdi up 2 chapter biar ga gantung juga yakan🗿

Lopyuuu <3



Haitani Rindou X Readers |Tsundere|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang