Kyungsoo benar-benar tidak bisa mengerti dengan bagaimana cara seorang Park Chanyeol berfikir. Apakah dia sudah gila karena cintanya terhadap Yara?
Bahkan ia lupa bagaimana Chanyeol yang galak dan super duper sulit dijangkau, pagi ini ia melihat sisi lain yang sudah lama tidur dari dalam diri sahabatnya itu, terakhir kali ia melihat Chanyeol bersikap sedemikian posesif hanya pada Mabel, dan hari ini ia melihatnya lagi pada Yara.
"Sudahlah, tidak perlu dipikirkan," kata Sohyun yang melihat suaminya tengah memegangi pelipisnya tepat dipinggir kolam tempat mereka tinggal.
Sekilas Kyungsoo melihat istrinya yang datang bersama dengan secangkir teh ditangannya, "aku rasa aku sudah gila karena Chanyeol."
"Kau sendiri tau bagaimana sahabat mu itu Kyung, bukankah itu bagus kalau mereka sudah bercinta?" Ucap Sohyun dengan mata berbinar.
Berbeda dengan Sohyun, Kyungsoo malah bergidik negeri dan menatap istrinya tidak percaya, "kau gila!?"
"Gila apanya? Itu benar-benar bagus! Kau bayangkan saja sayang, kalau seandainya sperma yang disemprotkan oleh Chanyeol kedalam rahim Yara itu menjadi bayi, maka kita tidak perlu repot-repot untuk menyingkirkan Mabel kan?"
Bagaimana bisa istrinya berfikir hal serendah itu, bagaimanapun tidak semudah itu untuk membuat Mabel pergi dari hidup Chanyeol. Apalagi kini wanita kelahiran China itu kabarnya tengah kehilangan ingatannya, kemungkinan terburuk yang paling dekat adalah, mau tidak mau, suka tidak suka Chanyeol harus membawa Mabel pulang kerumahnya dan memainkan peran paling menjijikan yang pernah Kyungsoo pikirkan.
Dan sial bagi Yara, karena ia harus berperan sebagi babysitter Yuan yang hanya bisa diam dan memperhatikan jika saja Mabel tengah bermanja-manja pada Chanyeol.
"Aku harus menelfon mereka," ucap Sohyun lantas mengeluarkan ponselnya dari dalam kantung celananya.
"Untuk apa?"
"Memberitahu ide brilian ini, apa lagi? Bahkan mereka harus melakukannya lagi untuk pembentukan janin yang lebih cepat."
"Jangan gila Sohyun, tidak seperti ini untuk membantu mereka menyingkirkan Sohyun. Kau mau Chanyeol dan Yara terlibat masalah baru?"
Kyungsoo benar, jika ditelaah lagi. Ide gila seperti ini memang tidak sepenuhnya bagus. Chanyeol dan Yara bisa saja terkana masalah yang lebih besar lagi, yang terbesar yang bisa Sohyun pikirkan adalah, bagaimana jika ingatan Mabel tidak pernah kembali lagi?
"Ma, Yuan mau minum susu," ditengah-tengah obrolan mereka, Louis datang bersama dengan Yuan di gandengannya.
Yuan memang ikut dengan mereka saat pulang tadi, anak itu bersikeras ingin ikut bersama Louis. Mereka sendiri tidak tau sejak kapan kedua anak itu menjadi dekat dan Akhirnya seakrab seperti saat ini.
Demi tuhan, ini akan menjadi kesempatan bagi Chanyeol untuk terus mendekati Yara. Apalagi Chanyeol tadi melarang Yara untuk ikut bersama mereka, entah apalagi yang akan Chanyeol lakukan pada gadis itu.
"Baiklah, tunggulah di sini bersama Papa." Kata Sohyun lantas bangkit dari tempat duduknya, "Kyung, jagalah mereka. Perhatikan jangan sampai terjebur kedalam kolam berenang."
------
Yara masih dalam keadaan tidak baik-baik saja, ia terus saja menunduk sambil mendudukkan dirinya diatas ranjang milik Yuan seorang diri, sejak kyungsoo pulang bersama Sohyun dengan membawa serta Yuan bersamanya, ia memilih untuk mengindari Chanyeol. Selepas mandi bermenit-menit yang lalu, kini Yara duduk di atas kasur dengan jutaan pikiran, tentang kemungkinan kemungkinan yang mungkin saja terjadi dalam hidupnya setelah kejadian ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Your Past |Chanyeol|
FanfictionRate: 17++ Tentang sikap dingin seorang duda tampan seperti Park Chanyeol, sikapnya yang kadang berubah ubah. it's about his past. "Bercerailah dengannya, Yuan butuh aku dan Chanyeol untuk membesarkan nya. Bukan dirimu~"