28

653 64 22
                                    

"ah eomma~" sapa Yara saat melihat Soona baru saja masuk rumah.

Wanita paruh baya itu tersenyum hangat sambil memeluk tubuh Yara. Keduanya saling membagi kehangatan seolah sudah tidak pernah saling melihat selama berbulan-bulan, tidak ketinggalan si cucu kesayangan yang juga habis ia ciumi seluruh wajahnya.

Suara bel dibunyikan berkali-kali membuat moment kehangatan mereka pudar begitu saja. Yara meninggalkan Yuan bersama Soona sementara ia pergi melihat siapa yang datang.

"Maaf, cari siapa?" Tanya Yara sesopan mungkin.

"Chanyeol ada?" Wanita paruh baya itu menimpali pertanyaan nya dengan tergesa dan raut wajah yang kelewat cemas.

Yara sempat terdiam beberapa detik, sampai akhirnya Soona datang sambil menepuk pundak Yara dan bertanya siapa yang datang. "Siapa~"

"Mau apa kalian kemari?" Tanya Soona melihat kedua orang paruh baya sepertinya tengah berdiri didepan pintu sambil memilin jarinya sendiri dengan gusar.

"Apa Chanyeol ada, aku harus bertemu dengannya sekarang besan." 

Soona, ibu Chanyeol berdecih saat wanita yang sekarang berstatus sebagai mantan besannya itu menyebut dirinya sebagai besan. Ternyata anak dan ibunya sama-sama tidak memiliki malu fikir Soona.

"Apa masih kurang, kalian menyakitinya hingga sekarang kalian datang kembali? apa lagi yang putrimu itu lakukan hingga meminta kalian datang?" Soona berbicara dengan nada tenang atau lebih tepatnya menyindir orang yang berdiri dihadapannya sambil melipat tangannya didepan dada Soona tersenyum sinis, ia membiarkan Yara berdiri dibelakang tubuhnya yang lebih pendek dengan wajah kikuk dan tidak mengerti apapun.

Namun yang Yara tau pasti, kedua orang dihadapannya adalah mantan mertua Chanyeol.

Wanita dihadapan Soona sudah menyatukan kedua tangannya didepan dada dengan dengan air mata yang tiba-tiba mengalir dengan deras dan terdengar sangat menyedihkan. "Kumohon, bantu putriku.."

"Berani sekali kau!? Setelah apa yang kalian lakukan padanya dan sekarang kau meminta bantuan padanya!?"

"Putri kami kecelakaan, dia butuh Chanyeol untuk ada disisinya." Kali ini ayah Mabel yang bicara.

Seolah tersentak mendengar kabar Mabel kecelakaan. Namun Yara hanya diam menyembunyikan rasa keterkejutan nya, ia masih mendengarkan kala wanita keturunan China itu menjelaskan bagaimana Chanyeol menolong Mabel kerumah sakit dan bagaimana pria itu mengkhwatirkan wanita yang sudah menjadi mantan istrinya itu. Apakah praduganya  selama ini benar, bahwa Chanyeol masih mencintai Mabel?

Lalu kenapa pria itu memberi angan setinggi langit, jika nyatanya kosong.

"Kumohon biarkan aku menemui Chanyeol, Mabel butuh putramu saat ini." Mohon nya lagi kali ini sambil menggenggam tangan Soona erat.

Soona juga seorang ibu, otak juga hatinya berlawanan. Ia masuk kedalam ingin mengambil ponselnya didalam tas. Apalagi jika bukan untuk menelfon putranya.

"Silahkan masuk." Ucap Yara sopan dan dianggukan oleh dua orang tua dihadapannya.

Ia tidak boleh berburuk sangka dulu, barangkali ini hanya jiwa kemanusiaan Chanyeolsaja yang tergerak. Namun sisi lain dari hatinya mendominasi ia tidak bisa hanya berfikir demikian, jika memang hanya sisi kemanusiaan nya saja yang tergerak lalu kenapa ia menyembunyikan nya dari Yara, jika saja Chanyeol memberitahukannya dan tidak menyembunyikan nya mungkin rasanya tidak akan sesakit ini.

Apa kemarin saat Chanyeol pulang dini hari, itu karena menjaga Mabel? Pantas saja pria itu tidak memberikan nya kabar.

Yara menyusul Soona masuk kedalam rumah setelah memastikan kedua orang tua Mabel duduk dengan nyaman diruang tamu.

You and Your Past |Chanyeol|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang