Itulah sebabnya Yara benci rumah sakit, ini sudah kali kedua bangunan yang dominan berwarna putih dan berbau menyengat itu merenggut orang yang paling berharga dalam hidup Yara. Bedanya, dulu ibunya pergi dari dunia ini di rumah sakit dan sekarang? Sekarang, rumah sakit juga yang memisahkannya dengan Chanyeol, cintanya. Orang yang mampu memberikan warna baru dalam hidupnya.
Saat semuanya hampir jelas dan Yara hampir mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya, lalu kenapa selalu ada masalah yang datang dan merenggutnya. Hilang menyisakan sesak.
"App!! Papa menangkap mu!"
Yara tersentak dari lamunannya, melihat Chanyeol yang tengah menahan tubuh Yuan yang hampir saja terjatuh kedalam selokan. Buru-buru ia bangkit, harusnya ia tidak melamun dan membiarkan bocah kecil itu main sendirian ditaman seluas ini. Ya! Yara memang tidak pergi kekamar mandi untuk menemani Yuan buang air kecil, ia pergi ketaman untuk menenangkan diri.
"Apa mama tidak menjagamu sayang?" Tanya Chanyeol pada putranya dan hanya dijawab dengan gelengan pelan bocah itu.
"Maaf~" gumam Yara akhirnya.
Chanyeol mendengus, menarik tangan Yara untuk duduk di bangku taman dibelakangnya. "Maafkan aku." Kali ini Chanyeol yang bersuara.
Yara benar-benar tidak tahan, matanya berkaca-kaca menatap mata bulat Chanyeol yang juga menatapnya sendu. Untuk hari ini saja, biarkan hatinya mengeluarkan segala bebannya. "Untuk apa, untuk kesalahanmu yang mana?...
... kesalahanmu karena menyembunyikan ini dari ku...
... kesalahanmu karena sudah memberiku angan palsu, atau...
... atau kesalahanmu~ karena masih mencintai mantan istrimu?! yang mana?" Yara menarik jas Chanyeol, menatap matanya dengan tangisan yang sudah tidak bisa ia tahan lagi, dadanya sudah terlalu penuh, terlalu sesak untuk menahan semua sakit. "Jawab aku~"
Chanyeol menarik Yara kedalam pelukannya, menenangangkan gadis itu yang terus memberontak dalam pelukan Chanyeol. Pria itu sangat yakin dalam hati nya bahwa ia hanya mencintai satu wanita dan itu Yara, namun ia juga tidak bisa benar-benar menutup mata dengan apa yang terjadi pada Mabel. "Aku tidak akan melakukan nya jika kau tidak mengizinkannya Yara, aku hanya mencintai mu percayalah!"
Yara berhenti memukuli dada Chanyeol, dan membalas pelukan hangat pria itu. Dalam pelukan hangat itu pula Yara semakin larut dalam tangisannya, percayalah bebannya semakin berat sekarang saat pria itu mengatakan cinta dalam keadaan mereka seperti ini. Bisakah Yara egois?
Chanyeol melepas pelukan keduanya, mengecup kening Yara lama lalu beralih pada kedua mata Yara yang berair dan berakhir pada bibir plum gadisnya. "Aku tidak akan melakukannya sungguh."
Matanya perlahan terbuka, "aku bukan wanita jahat, aku tidak bisa membiarkan wanita lain menderita karena keegoisan ku sendiri Chan. Bantu dia~"
"Yara~"
"Sudah sana pergi! Sebelum aku berubah pikiran." Tukas Yara sambil mendorong tubuh Chanyeol agar bangkit dari tempat nya
"Tapi Yara~"
"Pergi, aku dan Yuan akan menyusul nanti."
Chanyeol mengelus rambut Yara sayang, ia mengelus pipi Yara sesaat dan kembali menyentuhkan bibir tebalnya pada kening Yara. Chanyeol berdiri bersiap untuk pergi meskipun dengan berat hati.
"Chan~"
Chanyeol membalik tubuhnya, menatap Yara yang gelisah sambil memainkan jemarinya. Gadis itu menunduk sebelum akhirnya terdengar suara helaan nafas dan ia mengangkat kepalanya untuk menatap Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Your Past |Chanyeol|
FanfictionRate: 17++ Tentang sikap dingin seorang duda tampan seperti Park Chanyeol, sikapnya yang kadang berubah ubah. it's about his past. "Bercerailah dengannya, Yuan butuh aku dan Chanyeol untuk membesarkan nya. Bukan dirimu~"