08. YANG MANIS TAPI BUKAN GULA.

345 43 2
                                    

ANTAREZA GENTALA.

"Bahkan gula pun kalah manis dengan sikap mu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bahkan gula pun kalah manis dengan sikap mu."
--Bellisa Alura.

Hari ini kelas XI BAHASA 2 sedang memasuki jam olahraga yang mengharuskan mereka semua pergi kelapangan untuk mengambil nilai mengenai olahraga. Hari ini mereka sedang mempraktekkan bagaimana cara bermain bola voli.

Kelas BAHASA 2 jam olahraganya selalu bersamaan dengan kelas XI IPA 1 dengan kelas IPA 1 yang melaksanakan jam olahraga yang tak jauh dari kelas BAHASA 2. Anak-anak IPA 1 sedang berolahraga tentang tendangan sepak bola.

Bellisa sudah mendapatkam gilirannya jadi ia bisa duduk santai di kursi dekat lapangan. Mata Bellisa terus memperhatika teman-temannya yang sedang melakukan gerakan permainan bola voli. Bellisa sesekali tertawa melihat ekspresi wajah Hanna yang selalu gagal dalam melakukan passing atas.

"Pak, bola nya bandel nih," gerutu Hanna pada Pak Dedi selaku guru olahraga.

"Kamu aja yang kurang tepat melakukannya," jawab Pak Dedi mengambil bola voli dan mulai mempraktekkan ulang bagaimana cara passing atas yang benar.

"Paham?"

Hanna kembali mencoba persis seperti apa yang baru saja Pak Dedi praktekkan padanya.

"BISA HUHU," pekik Hanna keras dengan suara yang sangat cempreng "Pak saya bisa Pak."

Arsenio sang ketua kelas langsung refleks menjitak kepala Hanna membuat Hanna memekik "Berisik lo!"

"Sirik aja lo!" Hanna mengibaskan rambut badainya dan langsung berlalu meninggalkan Arsenio yang selalu mengusik hidupnya dimana pun ia berada.

"Bel gue bisa passing barusan, keren banget gak gue?" bangga Hanna yang sekarang menghampiri Bellisa yang duduk di bangku pinggir lapangan.

Bellisa mengacungkan kedua jempolnya "Keren Han, gak sia-sia gue punya anak didik kaya lo."

"Ye bisa aja lo."

Mata Hanna membulat saat bola milik anak IPA 1 melayang tepat kearah Bellisa "BEL AWAS."

Mendengar pekikan dari Hanna membuat Bellisa menoleh dan terkejut saat bola itu dengan cepat mengenai kepalanya yang membuat Bellisa langsung oleng kebelakang jika tidak di tahan oleh seseorang.

"Sshh." Bellisa meringis merasakan pening saat bola itu sudah mendarat mulus di kepalanya.

"BELLISA OMG." Hanna memekik membuat seluruh murid mengarah pada mereka.

"Lo gak papa Alura?"

Mata Bellisa sedikit terbuka saat mendengar samar suara yang sangat ia kenal "Za."

Reza menyingkirkan rambut Bellisa yang menutupi wajahnya "Mana yang sakit?" tanya Reza serius.

"Gue gak papa cuma sakit dikit."

ANTAREZA GENTALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang