17. PERMINTAAN MAAF REZA.

289 30 2
                                    

ANTAREZA GENTALA.

HAII UPDATE LAGI DONGGG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


HAII UPDATE LAGI DONGGG.....

KASIH VOTE DAN KOMEN DULU GEHHH

AKU SEMPETIN NULIS PART INI DI SELA-SELA BREAK OSPEK KU HUHU. DEMI BANGET BIAR BISA UPDATE MALAM INI. MANGKANYA YUK KOMEN DAN VOTE BIAR MAKIN SEMANGAT. SEMOGA BESOK BISA UP LAGI.

SEMOGA SUKA DENGAN PART INI YA!!!

HAPPY READING🧡


"Aku selalu menyukai senyummu. Tapi aku tak pernah menyukai marahmu. Aku takut saat melihat tatapan marah itu."
--Bellisa Alura.


Bellisa hanya diam saja saat Reza membersihkan lukanya. Tak ada ringisan, tak ada keluhan, tatapannya hanya lurus kedepan.

Reza yang heran karena Bellisa tak meringis sama sekali membuatnya iseng dan menekan luka Bellisa. Tapi Bellisa tak meringis malah Reza yang sedikit meringis ngilu.

Saat sudah membersihkan luka Bellisa, Reza menyandarkan tubuhnya di gazebo milik Dewa.

"Jelasin," ucap Reza tanpa mau menatap Bellisa.

Bellisa menoleh ke arah Reza yang malah menatap lurus kedepan.

"Aku nolongin siswi yang hampir terserempet motor," jelas Bellisa "Aku tarik dia buat ngehindar dari motor itu tapi malah aku yang jatuh."

"Yang hampir nabrak cewe itu ternyata anak SMA TRISAKTI namanya Kevin. Kamu kenal?"

Reza menggeleng sebagai jawaban.

"Kamu marah sama aku Za?" tanya Bellisa pelan, sangat pelan.

"Gak ada cowo yang gak marah saat lihat cewe nya terluka dan pegangan tangan dengan cowo lain," jawab Reza masih acuh.

"Za, itu cuma berjabat tangan sebagai tanda pengenalan bukan pegangan tangan."

"Sama aja, intinya pegangan tangan!"

"Aku udah bilang ke kamu kan untuk jangan bicara dengan orang asing. Kenapa kamu gak dengar omongan aku?" Reza merubah duduk nya, sekarang ia menatap Bellisa "Aku gak suka Alura!"

"Aku cuma kenalan apa sal-"

"SEKALI GUE BILANG ENGGAK, TETAP ENGGAK BELLISA!" marah Reza "Lo ngerti kan bahasa gue. Gue cemburu, gue ngerasa gagal saat lihat lo terluka. Andai gue langsung nyamperin lo tadi mungkin semua ini gak bakal terjadi."

"Gue marah sama diri gue sendiri Bellisa. Gue gagal buat jaga lo. Lo terluka, lo nangis karna gue. Gue cowo paling bodoh di dunia ini." Reza mengacak rambutnya frustasi.

"Maaf Za," cicit Bellisa menundukkan kepalanya takut.

"Seharusnya gue tinggalin eskul demi lo. Kalau gue gak ngeberatin eskul mungkin lo gak bakal terluka kaya gini. Gue bodoh, gue tolol. Gue tega nyuruh lo nunggu sendirian di depan gerbang. Bahkan gue gak mikir kedepannya apa yang bakal terjadi kalau lo sendirian," jelas Reza dengan mata sendu.

ANTAREZA GENTALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang