22. DITEMPAT YANG SAMA.

265 37 1
                                    

ANTAREZA GENTALA.

"Mata kamu seperti bintang, indah dan gemirlang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mata kamu seperti bintang, indah dan gemirlang." --Bellisa Alura.

Siang ini tak begitu terik seperti siang-siang kemarin. Siang ini matahari seperti malu-malu untuk menunjukkan wujudnya dan nampaknya juga awan gelap lebih menguasi di atas sana.

Nampaknya awan gelap tak menarik perhatian Bellisa sedikitpun, sedari tadi Bellisa terus menatap mata seseorang yang berada di sampingnya ini ia kagum dengan mata itu, mata yang sangat indah dan Bellisa suka itu. Bulu mata yang lentik, mata yang tajam dan bening, ahh rasanya Bellisa bisa gila hanya dengan terus menatap mata itu.

"Iya aku tau mata ku bagus, liat nya jangan gitu banget. Mau ngasih juga aku gak bisa kan mata ku cuma dua," celetuk Reza dengan santai tanpa menoleh ke arah Bellisa.

Bellisa yang tertangkap basah sedang menatap Reza langsung memalingkan tatapannya.

Reza terkekeh pelan dan langsung menoleh menatap Bellisa "Keboo, aku ganteng ya?" tanya Reza mulai narsis.

"Gak," jawab Bellisa malas, ia sekarang malah menatap hamparan bunga yang ada di depannya. Reza kembali membawa Bellisa ke taman ini, taman yang penuh dengan bunga dan Bellisa suka.

"Aku ganteng tau Keboo," ujar Reza "Masa kamu bilang aku gak ganteng sih," dengus Reza.

"Narsis banget sih," gemas Bellisa.

"Iya dong."

"Kamu mau ke danau nya gak?"

"Boleh." Bellisa menganggukkan kepalanya semangat.

"Yuk." Reza kembali menautkan tangannya dengan tangan Bellisa dan berjalan bersama menuju danau yang lumayan jauh, padahal bisa saja Reza menggunakan motornya tapi Bellisa tak mau dengan alasan ingin menikmati pemandangan yang indah ini.

"Za, kenapa mata kamu indah banget sih? Aku suka banget liat mata kamu," puji Bellisa.

"Mana aku tau," jawab Reza.

"Aku kagum sama mata kamu, hidung kamu, alis kamu, bagus."

Reza tersenyum "Iya aku kan ganteng."

Bellisa langsung memukul lengan Reza pelan "Mulai narsisnya."

"Kamu jangan ambil mata aku ya."

"Ya gak mungkin lah Reza."

"Kalau kamu ambil nanti aku gak bisa liat bidadari lagi."

"Bidadari siapa?"

"Ini yang ada di samping aku."

"Dih bisa aja."

Reza dan Bellisa terus mengayuhkan kakinya untuk menuju danau, mereka melewati jalan pintas agar tak terlalu jauh dan lama.

"Keboo capek gak?" tanya Reza takut jika Bellisa kelelahan.

ANTAREZA GENTALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang