09. ADA YANG KEMBALI.

362 41 2
                                    

ANTAREZA GENTALA.

"Hari ini, aku dan kamu resmi kembali menjadi kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini, aku dan kamu resmi kembali menjadi kita. Aku harap, penghianatan mu tak kamu ulangi lagi di kesempatan kedua yang ku beri."
-- Bellisa Alura.

Jarum jam yang berada di tangan Reza menunjukkan pukul 15:25. Belum sempat ia mengantarkan Bellisa sampai tujuan, hujan sudah terlebih dahulu turun dan membasahi siapapun yang ada di luar sana. Dengan cepat Reza meminggirkan motornya tepat di depan toko yang tutup untuk mereka berdua berteduh.

Bellisa mengusap tangannya agar terasa lebih hangat. Sore ini udara dingin sangat menusuk sekali di tubuh membuat Bellisa hanya mampu mengusap tangannya dan sesekali memeluk tubuhnya yang hampir menggigil.

"Dingin ya?" tanya Reza polos membuat Bellisa merotasikan matanya. Reza sudah tahu kenyataannya tapi kenapa masih bertanya.

"Lo mau pakai hoodie gue gak." Reza menawarkan hoodie nya membuat Bellisa langsung menggeleng enggan.

"Gue juga gak beneran kok nawarin nya," ujar Reza membuat Bellisa mengusap dadanya sabar "Gue juga kedinginan tau."

Bellisa bergeming, masih merasakan udara yang semakin dingin dan hujan yang tak kunjung mereda.

"Maaf ya karna gue maksa lo pulang bareng jadi nya lo ke ujanan." Reza terus mengamati wajah Bellisa yang sangat manis dan tak membosankan saat di pandang.

Reza sedikit khawatir saat melihat bibir Bellisa yang bergetar akibat dingin dan bajunya yang tadi sempat terkena guyuran hujan.

"Ra dingin banget ya?" tanya Reza lagi "Mau peluk gak Ra?"

Dengan sepontan Bellisa menggeplak lengan Reza "Modus."

"Gue baik padahal biar lo gak kedinginan." Reza semakin gencar menggoda saat melihat wajah kesal Bellisa.

"Itu sih mau lo!"

Gelak tawa Reza terdengar membuat Bellisa langsung menoleh menatapnya dan terpaku. Tawa Reza terdengar sangat candu di telinganya. Matanya yang menyipit saat ia tertawa membuat ketampanan Reza semakin bertambah di mata Bellisa. Rindu yang selama ini Bellisa seolah terobati dengan mendengar tawa Reza kembali.

"Gue ganteng ya, Ra," ujar Reza kembali narsis "Sampai lo terpanah gitu liatin gue."

"Narsis lo," gerutu Bellisa.

"Liat deh Ra." Reza menunjuk kearah aspal yang masih di jatuhi hujan membuat Bellisa mau tak mau menoleh ke arah pandang Reza "Hujannya awet, sama kaya cinta gue ke lo."

"Rasanya masih sama Ra. Masih sama kaya pertama kali gue ketemu lo dulu."

Bellisa diam mendengar ucapan yang terus terlontar dari bibir Reza.

"Kenapa perasaan gue ke lo gak pernah hilang Ra? Kenapa lo selalu ada di dalam pikiran gue. Ternyata lo secandu itu Ra."

"Lo masih suka sama mata gue gak? Lo masih suka sama tawa gue gak? Gue kangen dengar lo selalu kagum dengan mata dan tawa gue. Kata lo dulu mata gue itu bagus dan lo suka, terus tawa gue itu candu buat lo sampai lo susah lupa."

ANTAREZA GENTALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang