Tapi setelah di pikir-pikir bukankah dunia memang selalu berjalan setidakadil itu
**********
"Seneng?" tanya Aristo sambil mendorong kursi roda Rian kearah Evely, berniat memperkenalkan keduanya
"Heem" jawab Rian singkat sambil terus memainkan kunci mobil yang kini telah berpindah kepemilikan menjadi miliknya. Aristo memberhentikan langkahnya, berjalan kedepan Rian dan mensejajarkan posisi keduanya
"Dari tadi saya belum mendengar ucapan terimakasih Rian, apa kau lupa caranya? perlu saya ingatkan?"
"Hehe, makasii om"
"Lupakan, saya tidak suka ucapan, saya lebih suka tindakan" ujar Aristo kemudian berdiri dan melanjutkan aktivitas mendorongnya.
"Emang aku mau disuruh apa?"
"Untuk sekarang belum ada"
Kalo kayak gini Rian curiga, agaknya permintaan bapak angkatnya itu bakal aneh-aneh. Perasaan Aristo didiemin malah ngerujak ya, definisi di kasih serbuk sisri malah nambah minta air.
"Evely ini Rian, Rian ini adik saya Evely "
"Kebetulan tadi kita udah sempat ngobrol, ohiya bukan kita tapi hanya Evely dan Daniel, aku disana hanya sebagai penonton acara 'lepas rindu kedua sahabat yang sudah tak bertemu bertahun-tahun', so dramatic " ujar Rian sinis, masih tersinggung dia tuh
"Wah ternyata selain tuna daksa, kau juga mudah marah ya, Rian. Pasti tidak ada yang mau memungutmu di panti makanya Aristo memilihmu, dermawan sekali kakakku ini" ucap Evely sambil mengelus pundak Aristo bangga. Aristo hanya mengiyakan ucapan saudarinya itu, seolah apa yang dikatakan Evely benar adanya
"Tuna daksa?! Panti?! yak nona berwajah rupawan tidak berakhlak, kakakmu yang membuatku tidak bisa berjalan dan harus duduk in this fucking wheelchair"
"Emang kamu diapain sama Aristo?" tanya Evely
"Kakiku ditembak, lalu bukannya dibawa kerumah sakit, aku hanya dirawat dirumah oleh satu dokter yang bahkan belum menyelesaikan studi kedokterannya" ujar Rian berharap Evely melaporkan kakaknya itu kepolisi
"Dalam rangka?"
"HUT NKRI!!"
"Oh, agak ekstrim ya perayaannya" ujar Evely pura-pura percaya, Rian kesel bisa-bisanya diyain. Inilah mengapa dibumi diperlukan adanya jasa cuci otak, biar penghuni bumi otaknya gak isi daki semua.
"Astatang, ya gak dalam rangka apa-apa atuh neng" ujar rian kepalang kesal
"Terus karna apa?"
"Karna iseng" jawab Aristo santai
"Haaa" ujar Evely kaget sambil menutup mulutnya, ternyata gabutnya Aristo bisa ngebuat cacat anak orang.
"Seuprais sewprais MADEFAKAH" sarkas Rian seolah tidak kaget dengan jawaban Aristo, yang setelahnya langsung dihadiahi tatapan tidak suka dari Aristo, ingatkan Rian kalau dia dilarang berkata kasar didepan ayah angkatnya itu
"Trus?" tanya Evely
"Ya cuma itu, emang mau apalagi"
"Oh, syukurlah, setidaknya dia tidak memutilasi kakimu kemudian membuangmu di daerah terpencil agar kau mati secara perlahan akibat kelaparan dan berakhir di makan gagak hingga tak bersisa"
"Eh, atau akan Ar?" lanjut Evely
"Evely, cukup bercandamu keterlaluan" ujar Aristo menengahi
"Ups, sorry"
![](https://img.wattpad.com/cover/153943036-288-k618311.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil meet Hacker [bxb]
RomanceAristo Bryan Alvaron Seorang boss mafia dengan sejuta pesonanya harus berurusan dengan remaja tanggung dengan sikap nyeleneh dan kadang gak tau malu. Bagaimana juga sang boss mafia menyikapi perasaan asing dan keposesifannya yang muncul hanya keti...