Kabur Part 2

5.8K 713 143
                                    

Sekarang Rian harus memikirkan untuk menyembunyikan benda ini dimana biar gak ketahuan, mana ni benda rese banget lagi, dari tadi kedap kedip mulu

******

Rian memutuskan untuk menempatkan GPS pada sela paha kanannya, setidaknya kedipan lampunya tak akan tampak begitu jelas, begitu pikirnya.

Namun Rian melupakan satu hal, jaman sekarang seluruh bandara sudah menggunakan body scanner berbasis xray dengan kombinasi metal detector, fungsinya tentu saja untuk mendeteksi benda logam serta benda mencurigakan lainnya melalui camera yang terhubung kemonitor petugas.

GPS Rian tentu saja akan menjadi benda yang paling dicurigai bila tampak dimonitor, apalagi benda itu kedap kedip, bisa di kira bom, itulah mengapa Rian panas dingin.

Baik Aristo maupun Evely sudah terlebih dahulu melewati body scanner, tersisa Rian, Daniel dan anak buahnya yang menunggu giliran.

Awalnya Rian ingin pasrah karena sudah pasti ketahuan, tapi jiwa pantang menyerahnya tiba-tiba membara, dengan cepat ia menghentikan langkah kakinya tepat di depan body scanner berbalik arah dengan tatapan siap menyerang orang yang akan menghalanginya

"Ada apa tuan muda?" tanya Daniel dibelakang Rian

"Kalian duluan saja, aku akan kekamar mandi terlebih dahulu"

"Tapi di dalam ada kamar mandi juga"

"Tidak, aku maunya kamar mandi diluar, aku sudah tidak tahan lagi" ujar Rian keukeuh

"Baik biar saya antar, kalian masuklah terlebih dahulu dan kawal tuan Aristo dan nona Evely" perintah Daniel kepada anak buahnya

Di bilik toilet Rian terus memandang benda persegi yang di pegangnya, kalo di telan bakal di cerna sama lambungnya gak ya, kalo ternyata benda ini bisa meledak gimana. Aish, Rian overthinking padahal situasinya tidak mendukungnya untuk memilih alias tidak ada jalan lain selain menelan.

Tok tok tok

"Tuan muda, apa ada masalah?" ketuk Daniel pada salah satu bilik kamar mandi, karena kaget Rian langsung spontan menelan GPSnya.

"Shit 🙃" guman Rian pelan sambil memegang perutnya iba, kalo ternyata benda ini bisa meledak dan akhirnya Rian mati, Daniel adalah orang pertama yang akan Rian terror sebagai hantu GPS.

"Tidak ada, aku cebok bentar" jawab Rian dari arah bilik yang berbeda. Sial, Daniel salah ketuk bilik, baru ingin kabur namun pintu bilik didepannya sudah terlanjur terbuka.

Daniel hendak membungkuk meminta maaf namun diurungkannya. Daniel bukannya tidak sopan tapi dia kaget. Sepertinya Tuhan sedang bermain-main dengan takdir Daniel, entah mengapa akhir-akhir ini Dave selalu muncul padahal Daniel selalu berdoa untuk di jauhkan dari manusia setengah hewan itu.

"Sejak kapan aku jadi tuan muda" tanya Dave sambil membenarkan celananya

"Maafkan kelalaian saya tuan" ujar Daniel sambil membungkuk hormat, biar bagaimanapun Dave adalah kekasih Evely yang berarti atasannya juga. Rian yang kebetulan sudah selesai dan keluar dari bilik kamar mandi langsung dirangkul akrab oleh Dave.

"Karena tujuan kita sama, jadi ayo jalan bareng" ujar Dave sambil mulai menggeret Rian keluar sedangkan Daniel mengikuti dari belakang dalam diam.

Diruang VIP Evely yang sedang sibuk dengan handphonenya dikejutkan dengan kemunculan Dave yang tiba-tiba langsung memeluknya dari belakang

"Dave? bukannya kamu ada pertemuan di Singapore?" tanya Evely

"Aku minta diwakilkan saja, lagipula mana tega aku membiarkan gadisku berlibur sendirian"

Evil meet Hacker [bxb]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang