" Bukan. Saya ingin anda menyerahkan hak asuhnya pada saya."
" Hah? "
" Saya ingin dia jadi anak saya "Mr Pratama diam sejenak. Entah speechless mules mual ato stress berkepanjangan yang pasti raut mukanya tidak terdefinisikan. Sudah menjadi makanan sehari-harinya kalo ada orang asing datang padanya untuk meminta pertanggung jawaban atas ulah Rian tapi ini bukan orang asing tolong tekankan ini seorang Aristo Bryan Alvaro siapa yang tidak kenal dia bahkan anjing pinggir jalan pun tau Aristo dan yang terparah lagi bukan pertanggung jawaban yang diminta tapi anaknya Rian si pembuat onar ulung yang idiotnya udah sampe DNA, bagaimana itu bisa disebut masuk akal jangankan ngerti bingung aja kagak dia tu.
Setelah beberapa menit sunyi , Aristopun angkat bicara jujur aja hal ini terlalu awkward untuknya.
" Jadi ? "
" Maaf sebelumnya atas ketidaksopanan saya, tapi jika saya tidak salah dengar anda ingin mengangkat ah tidak-tidak pasti saya salah "
" Tidak anda tidak salah dengar, saya memang ingin mengangkat Rian jadi anak saya"Okay fix Mr pratama naik pitam, emosinya memuncak apalagi ketika Aristo mengatakan hal seluar biasa ini dengan wajah datarnya, bagaimana bisa membuat lelucon seburuk ini . Rasa respectnya hilang seketika
" kalau anda hanya ingin melawak dikantor saya lebih baik anda keluar sekarang, saya tidak dalam kondisi baik untuk mendengar lelucon anda "
" Baiklah akan saya beri tahu lelucon lainnya buat anda " Ujar Aristo sambil tersenyum miring merendahkan." Anda seorang pengusaha begitupula saya karena itu saya juga cukup tau, jalur bersih tidak akan mungkin membuat bangunan ini berdiri dengan kokohnya, tapi bedanya saya dengan anda saya bisa menjaga agar rahasia gelap perusahaan saya tidak terekspos dengan baik namun untuk anda saya tidak yakin " lanjut Aristo dengan nada merendahkankan. Oh ayolah tidak mungkin Aristo datang ke sini dengan tangan kosong. Aristo cukup tau bahwa Rian bukan sekedar hewan peliharaan yang bisa dia minta dengan seenak jidat setidaknya harus ada sedikit usaha untuk mendapatkannya.
" Daniel !!!" Teriak Aristo yang beberapa detik kemudian terlihat Daniel memasuki ruang Mr Pratama dengan map coklat besar ditangannya. Dengan sedikit gerakan kepala Daniel langsung menyerahkan map coklat itu pada Mr Pratama kemudian berdiri tegak dibelakang Aristo.
" Penyuapan bupati untuk proyek mall di Kemang, pemalsuan surat tanah, pemalsuan laporan aset pada negara, eksport ilegal, bukannya anda melanggar terlalu banyak Mr Pratama"
Wajah Mr pratama langsung berubah sejak membuka amplop coklat yang diberi Daniel, benar kata orang-orang harusnya dia tidak bermain-main dengan seorang Aristo. Bagaimana bisa semua bukti dan laporan perusahaan lengkapnya ada ditangan Aristo. Oh ayolah dia tidak sebodoh itu, semua yang dilakukannya sudah dia tutup rapat-rapat dan dikerjakan secara rapi hingga sangat sulit untuk diendus tapi ini , Aristo memang gila.
"Begini saja, sebenarnya saya tidak suka mengancam jadi bagaimana jika anda menyetujui permintaan saya dan saya akan menanam saham saya disini? Bukankah kita akan saling menguntungkan? "
" Brengsek "
**********
Dirumah Rian sedang tiduran sambil memakan buah dengam santainya meski beberapa kali dia harus merasakan nyeri dipipinya akibat lebam yang ditimbulkan Aristo . Sebenarnya dia sangat yakin si tua bangka itu tidak akan semudah itu memberikan hak asuhnya jadi Rian hanya harus tenang dan memikirkan cara meloloskan diri. Tapi melihat kondisinya, jangankan kabur gerak aja susah bor, ya lu pikir aja setelah digempur tinjuan dan tendangan ditambah bumbu jambakan yang kuatnya bukan main ya jelas badannya remuk semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil meet Hacker [bxb]
Roman d'amourAristo Bryan Alvaron Seorang boss mafia dengan sejuta pesonanya harus berurusan dengan remaja tanggung dengan sikap nyeleneh dan kadang gak tau malu. Bagaimana juga sang boss mafia menyikapi perasaan asing dan keposesifannya yang muncul hanya keti...